Kamis, 22 Desember 2011
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI Acara 2 MIKROSKOPI
Do you like this story?
LAPORAN PRAKTIKUM
MIKROBIOLOGI
Acara 2
MIKROSKOPI
Kelompok 1
Disusun Oleh :
Muhammad Ali Alfi
E1J010089
Shift 3 : 14.00-15.40
Dosen Pembimbing :
Dra.Misnawati,M.S
Coach: Jonses Ferdianto
Laboratorium Ilmu Hama dan
Penyakit Tanaman
Fakultas Pertanian
Universitas Bengkulu
2011
I.PENDAHULUAN
1.1 Dasar Teori
Mikroskop
adalah salah satu alat yang hubungannya sangat erat sekali dengan
praktikum mikrobiologi, khususnya untuk melihat bayangan mikroorganisme yang
ukurannya sangat kecil. Didalam mikroskop, ada beberapa jenis teknik dasar
tertentu yang harus dipelajari oleh praktikan mikrobiologi untuk digunakan
dalam laboratorium.
Tubuh mikroskop pada dasarnya terdiri dari bagian
mekanik, bagian optic (lihat gambar) dan beberapa jenis dilengkapi dengan
bagian elektrik dan fotografi.
Bagian mekanik dan bagian optic selalu ada pada
setiap jenis mikroskop, meskipun tidak semua sub-bagian ada. Bagian mekanik
meliputi : statif, tubus, revolver, meja benda, sekrup pengatur tubus, sekrup
pengatur kondensor dan sekrup pengatur meja benda. Bagian optiknya meliputi :
lensa okuler, lensa objektif, kondensor dan cermin pengatur cahaya. Bayangan
preparat yang kita lihat dibentuk oleh lensa objektif, didalam tubus mikroskop
membentuk bayangan nyata dari preparat. Bayangan nyata tersebut selanjutnya
diperbesar oleh lensa okuler yang merupakan lensa yang berfungsi untuk membuat
bayangan semu terakhir, sehingga bayangan tersebut dapat dilihat langsung oleh
mata pengamat.
Beberapa macam mikroskop cahaya biasa misalnya :
mikroskop pantul cermin, mikroskop lampu listrik, mikroskop medan gelap,
mikroskop fase kontras. Mikroskop yang mempunyai daya pisah lebih tinggi,
misalnya : mikroskop ultraviolet, mikroskop electron transmisi, dan mikroskop
electron pemayaran (terfokus).
Mikroskop biasa yakni : mikroskop pantul cermin dan
mikroskop lampu listrik. Keduanya memiliki perbedaan pada sumber cahaya
pembentuk bayangan, yaitu cahaya pantulan dari cermin (baik matahari atau lampu
listrik yang dipantulkan) dan cahaya langsung dari lampu listrik.
Mikroskop medan gelap digunakan untuk mengamati
mikroorganisme yang masih hidup, khususnya yang selnya sangat tipis atau yang
hamper mendekati batas daya pisah mikroskop.
Mikroskop fase kontras digunakan untuk mengamati
fragmen benda hidup dalam keadaan alaminya.
Mikroskop ultraviolet merupakan variasi dari
mikroskop biasa yang menggunakan sinar ultraviolet namun tidak dapat dilihat
oleh mata manusia, ehingga bayangan objek yang diamati harus direkam dulu
dengan alat fotografi.
Mikroskop electron merupakan mikroskop yang
menggunakan berkas sinar electron yang panjang gelombangnya jauh lebih pendek
disbanding cahaya biasa maupun ultraviolet. Oleh karena itu daya pisahnya
menjadi sangat besar dan memungkinkan pembesaran sampai jutaan kali.
1.2 Tujuan Praktikum
·
Mahasiswa dapat
membedakan jenis-jenis mikroskop yang sering digunakan dalam kerja laboratorium
·
Mahasiswa mampu
menyiapkan dan mengoperasikan mikroskop optic cermin maupun listrik sesuai
dengan prosedur.
II.TINJAUAN PUSTAKA
Mikroskop adalah instrument yang paling banyak
digunakan dan paling bermanfaat di laboratorium mikroskopi. Dengan alat ini
diperoleh perbesaran sehingga memungkinkan untuk melihat organisme dan struktur
yang tak tampak dengan mata telanjang. Mikroskopmemungkinkan perbesaran dalam
kisaran luas – dari seratus kali sampai ratusan ribu kali.
Kedua kategori mikroskop yang ada ialah mikroskop
cahaya (atau optis) dan mikroskop electron. Keduanya berbeda dalam prinsip yang
mendasari perbesaran. Mikroskop cahaya yang kesemuanya menggunakan system lensa
optis, mencakup mikroskop :
1) Mikroskop
medan-terang
2) Mikroskop
medan-gelap
3) Mikroskop
fluoresensi
4) Mikroskop
kontras-fase
Mikroskop electron menggunakan berkas electron
sebagai pengganti gelombang cahaya untuk memperoleh bayangan yang diperbesar.
(Gerhadt, P.1980)
Tipe-tipe mikroskopi digunakan untuk penelitian.
Untuk prosedur dalam laboratorium mikrobiologi diagnostic, dan untuk
tujuan-tujuan khusus lainnya. Setiaptipe terutama berguna untuk pemeriksaan
beberapa cirri morfologi khusus, dan dipaparkan sebagai berikut.
1.
Mikroskopi Medan Terang
Dalam mikroskop medan-terang, daerah yang diamati
diterangi dengan benderang sehingga objek yang ditelaah tampak lebih gelap dari
latar belakangnya. Perbesaran maksimum 1,000-2,000. Pada waktu pengamatan,
bakteri biasanya diwarnai dan menampakkan warna zat pewarnanya. Mikroskopi ini
biasanya digunakan untuk bakteri, khamir, kapang, algae, dan protozoa.
2.
Mikroskopi Medan Gelap
Mikroskopi medan-gelap diperoleh dari macam
mikroskop yang sama seperti yang digunakan untuk mikroskopi medan-terang,
kecuali bahwa alat itu dilengkapi dengan kondensor medan gelap dan suatu
objektif ber-NA rendah. Perbesaran maksimum 1,000-2,000 dan tidak diwarnai karena bercahaya.
3.
Mikroskopi Fluoresensi
Mikroskopi fluoresensi digunakan untuk memeriksa
specimen yang telah diwarnai denganzat pewarna fluorokom sehingga memungkinkan
identifikasi mikroorganisme dengan cepat. Perbesaran maksimum 1,000-2,000 dan
cerah serta berwarna sehingga dapat membantu identifikasi mikroorganismenya.
4.
Mikroskopi Kontras Fase
Mikroskopi kontras fase adalah suatu tipe mikroskopi
cahaya yang memungkinkan kontras yang lebih besar antara substansi dengan
berbagai ketebalan atau berbagai indek bias. Perbesaran maksimum yaitu
1,000-2,000 dengan specimen derajat kegelapan dan digunakan untuk pemeriksaan
struktur selular pada sel hidup mikroorganisme berukuran besar, contohnya
khamir, algae, protozoa, dan beberapa bakteri.
5.
Mikroskopi Elektron
Mikroskopi electron memberikan perbesaran berguna
yang jauh lebih besar daripada yang mungkin diperoleh dengan mikroskopi cahaya.
Perbesaran maksimum 200.000-400.000 dengan specimen cerah pada layar fluoresen
dan digunakan untuk objek kecil, contohnya virus dan struktur ultra sel
microbe. (Wilson,M.B.1976)
III.METODELOGI
3.1
Mikroskop
Optik Cermin Pantul
Bahan dan Alat
·
Bahan : 1 gulung kertas tissue, 1 lembar lap katun
atau flannel, 100 ml alcohol 70%, dan 1 ml minyak imersi..
·
Alat : 1 buah mikroskop optic cermin pantul, 1
buah preparat mikroorganisme awetan, 3 buah lensa filter (biru, merah, hijau).
Prosedur Kerja
·
Cermin pada mikroskop
diarahkan ke sumber cahaya sedemikian rupa sehingga pantulan cahaya tepat jatuh
melalui lubang diafragma kondensor.
·
Lensa objektif pada
pembesaran yang dikehendaki ditempatkan pada kedudukan seporos dengan lensa
okuler, dengan cara memutar revolver.
·
Lensa-lensa diamati
dengan cara mengintip pada lensa okuler untuk memastika kebersihan lensa maupun
intensitas cahaya yang masuk.
·
Jika terlihat ada
kotoran, lensa dibersihkan dahulu dengan hati-hati menggunakan lap lunak yang
tidak mudah terlepas bahan seratnya.. Jika intensitas cahaya tidak sesuai
dengan pandangan mata, posisi kondensor atau luas lubang diafrgmanya diubah.
·
Preparat atau specimen
dipasang diatas meja benda dan objek diletakkan tepat diatas lubang meja benda
serta tersorot cahaya dari cermin mikroskop.
·
Tubus diturunkan dengan
memutar sekrup pengatur tubus sampai lensa objektif pada kedudukan paling dekat
dengan objek, dengan hati-hati agar lensa objektif tidak menabrak preparat.
·
Preparat diamati
melalui lensa okuler dan diatur kembali masuknya cahaya ke dalam mikroskop,
sehingga diperoleh bidang pemandangan yang cukup terang dan merata, dengan cara
mengatur kedudukan kondensor dan lubang diafragma.
3.2
Mikroskop
Optik Lampu Listrik
Bahan dan Alat
·
Bahan : 1 gulung kertas tissue, 1 lembar lap katun
atau flanel, 100 ml alcohol 70%, dan 1 ml minyak imersi.
·
Alat : 1 buah mikroskop optic lampu listrik, 1
buah preparat mikroorganisme aweatan, 3 buah lensaa filter (biru, merah,
hijau).
Prosedur Kerja
·
Stecker dimasukkan ke
sambungan listrik dan lampu dihidupkan dengan menekan kontak on.
·
Lensa objektif pada
pembesaran yang dikehendaki ditempatkan pada kedudukan seporos dengan lensa
okuler, dengan cara memutar revolver.
·
Lensa-lensa diamati
dengan cara mengintip pada lensa okuler untuk memastikan kebersihan lensa
maupun intensitas cahaya yang masuk.
·
Jika terlihat ada
kotoran, lensa dibersihkan dahulu dengan hati-hati menggunakan lap yang lunak
yang tidak mudah terlepas bahaya seratnya. Jika intensitas cahaya tidak sesuai
dengan pandangan mata, posisi kondensor atau luas lubang diafragmanya diubah.
·
Preparat atau specimen
dipasang di atas meja benda dan objek diletakkan tepat di atas lubang meja
benda serta tersorot cahaya dari lampu listrik mikroskop.
·
Meja benda dinaikkan
dengan memutar sekrup pengatur sampai objek pada kedudukan yang paling dekat
dengan lensa objektif, dengan hati-hati supaya preparat tidak menabrak lensa
objektif.
·
Preparat diamati
melalui lensa okuler dan diatur kembali masuknya cahaya ke dalam mikroskop,
sehingga diperoleh bidang pemandangan yang cukup terang dan merata, dengan cara
mengatur kedudukan kondensor dan lubang diafragma.
IV.HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
No
|
Spesifikasi
Mikroskop
|
Cara-Cara
Operasional
|
1
|
|
|
2
|
|
|
3
|
|
|
4
|
|
|
5
|
|
|
6
|
|
|
7
|
|
|
V.KESIMPULAN
Dari hasil yang telah didapatkan,
maka dapat disimpulkan bahwa mikroskop adalah alat yang sangat penting dalam
praktikum mikrobiologi karena dalam praktikum mikrobiologi, kita selalu
menggunakan alat ini untuk mengamati mikroorganisme yang tidak dapat diamati
dengan mata telanjang. Dengan mempelajari dan mengerti cara penggunaa
mikroskopik ini, maka kita akan lebih mudah mempelajari pada praktikum
berikutnya, karena tanpa kita mengetahui mikroskopi, maka kita akan semakin
sulit mengerti pada praktikum yang selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Pelczar, Michael.J dan E.C.S.Chan,
1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi 1 unuk Perguruan Tinggi. Universitas Indonesia.
Jakarta.
Purnomo, Bambang, 2011. Penuntun
Praktikum Mikrobiologi. Fakultas Pertanian UNIB. Bengkulu.
This post was written by: Franklin Manuel
Franklin Manuel is a professional blogger, web designer and front end web developer. Follow him on Twitter
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI Acara 2 MIKROSKOPI”
Posting Komentar