Rabu, 21 Desember 2011

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Ilmu Tanah Acara VII Karbon dan Bahan Organik Tanah



Laporan Praktikum Dasar-Dasar Ilmu Tanah
Acara VII
Karbon dan Bahan Organik Tanah
unib warna.jpg



Disusun Oleh :
Muhammad Ali Alfi
E1J010089
Kelompok 4
Hari / Shift : Selasa, III
Co-ass : Dodi Hardiansyah
                 Riezky P. Panjaitan

Laboratorium Ilmu Tanah
Fakultas Pertanian
Universitas Bengkulu
2011
BAB I
Pendahuluan

1.1  Latar Belakang
Bahan organik merupakan sifat tanah yang sangat penting karena kontribusinya terhadap berbagai sifat-sifat tanah lainnya. Fungsi bahan organik di dalam tanah berpengaruh besar terhadap sifat-sifat fisik (seperti kemantapan agregat, penetralitas akar tanaman, kemampuan tanah memegang air), kimia (kapasitas pertukaran kation, kndungan nitrogen, ketersediaan fosfor), dan biologi tanah (aktivitas mikroba tanah). Oleh sebab itu, terjadinya degradasi suatu lahan, misalnya oleh erosi atau penambangan, umumnya diawali oleh menurunnya kandungan bahan organik di dalam tanah. Sebaliknya usaha rehabilitasi lahan yang telah mengalami degradasi biasanya diawali dengan cara mengembalikan bahan organik yang hilang tersebut. Beberapa usaha seperti melalui program penghijauan serat penambahan input organik berupa pupuk kandang, pupuk hijau dan kompos, semuanya difokuskan pada penambahan kandungan bahan organik tanah.
1.2  Tujuan
1.      Menentukan kandungan karbon dan bahan organik di dalam tanah.
2.      Memebandingkan kandungan karbon dan bahan organik dari beberapa contoh tanah.
3.      Melihat secara kualitatif hubungan antara kandungan karbon dan bahan organik tanah dengan hasil pengamatan morfologi profil di lapang.
1.3  Prinsip
Kandungan bahan organik tanah biasanya ditentukan dengan mengukur kadar karbon (C) di dalam tanah. Kadar C tersebut lalu dikalikan dengan 100/58, dengan asumsi bahwa bahan organik mengandung 58% C. Prinsip-prinsip yang penting dalam penetapan kandungan bahan organik tanah adalah sebagai berikut. Pertama, bahan organik diorganisasi, baik dengan K2Cr2O7 dan H2SO4 pekat, maupun melalui pembakaran. Selanjutnya, kehilangan bahan organik setelah dioksidasi ditetapkan, misalnya dengan menghitung kelebihan K2Cr2O7 yang tidak tereduksi oleh bahan organik (metode volumetris), atau dengan menetapkan jumlah gas CO2 hasil pembakaran (metode LECO).


BAB II
Tinjauan Pustaka

Bahan organik merupakan bahan-bahan yang dapat diperbaharui, didaur ulang, dirombak oleh bakteri-bakteri tanah menjadi unsur yang dapat digunakan oleh tanaman tanpa mencemari tanah dan air. Bahan organik tanah merupakan penimbunan dari sisa-sisa tanaman dan binatang yang sebagian telah mengalami pelapukan dan pembentukan kembali. Bahan organik demikian berada dalam pelapukan aktif dan menjadi mangsa serangan jasad mikro. Sebagai akibatnya bahan tersebut berubah terus dan tidak mantap sehingga harus selalu diperbaharui melalui penambahan sisa-sisa tanaman atau binatang.
Adapun sumber primer bahan organik adalah jaringan tanaman berupa akar, batang, ranting, daun, dan buah. Bahan organik dihasilkan oleh tumbuhan melalui proses fotosintesis sehingga unsur karbon merupakan penyusun utama dari bahan organik tersebut. Unsur karbon ini berada dalam bentuk senyawa-senyawa polisakarida, seperti selulosa, hemiselulosa, pati, dan bahan- bahan pektin dan lignin. Selain itu nitrogen merupakan unsur yang paling banyak terakumulasi dalam bahan organik karena merupakan unsur yang penting dalam sel mikroba yang terlibat dalam proses perombakan bahan organik tanah. Jaringan tanaman ini akan mengalami dekomposisi dan akan terangkut ke lapisan bawah serta diinkorporasikan dengan tanah. Tumbuhan tidak saja sumber bahan organik, tetapi sumber bahan organik dari seluruh makhluk hidup.
Sumber sekunder bahan organik adalah fauna. Fauna terlebih dahulu harus menggunakan bahan organik tanaman setelah itu barulah menyumbangkan pula bahan  organik.  Perbedaan sumber bahan organik tanah tersebut akan memberikan perbedaan pengaruh yang disumbangkannya ke dalam tanah. Hal itu berkaitan erat dengan komposisi atau susunan dari bahan organik tersebut. Kandungan bahan organik dalam setiap jenis tanah tidak sama. Hal ini tergantung dari beberapa hal yaitu; tipe vegetasi yang ada di daerah tersebut, populasi mikroba tanah, keadaan drainase tanah, curah hujan, suhu, dan pengelolaan tanah. Komposisi atau susunan jaringan tumbuhan akan jauh berbeda dengan jaringan binatang. Pada umumnya jaringan binatang akan lebih cepat hancur daripada jaringan tumbuhan. Jaringan tumbuhan sebagian besar tersusun dari air yang beragam dari 60-90% dan rata-rata sekitar 75%. Bagian padatan sekitar 25% dari hidrat arang 60%, protein 10%, lignin 10-30% dan lemak 1-8%. Ditinjau dari susunan unsur karbon merupakan bagian yang terbesar (44%) disusul oleh oksigen (40%), hidrogen dan abu masing-masing sekitar 8%. Susunan abu itu sendiri terdiri dari seluruh unsur hara yang diserap dan diperlukan tanaman kecuali C, H dan O. (Taufik Ansori, 2010)
Pengaruh Bahan Organik Terhadap Produksi Tanaman
Bahan organik merupakan perekat butiran lepas dan sumber utama nitrogen, fosfor dan belerang. Bahan organik cenderung mampu meningkatkan jumlah air yang dapat ditahan di dalam tanah dan jumlah air yang tersedia pada tanaman. Akhirnya bahan organik merupakan sumber energi bagi jasad mikro. Tanpa bahan organik semua kegiatan biokimia akan terhenti (Doeswono, 1983).
Bahan tersebut dapat berupa pupuk organik, yang proses perubahannya dapat terjadi secara alami atau buatan. Bahan organik merupakan bahan penting dalam menciptakan kesuburan tanah, baik secara fisika, kimia maupun dari segi biologi tanah. Bahan organik adalah bahan pemantap agregat tanah yang sangat baik. dan merupakan sumber dari unsur hara tumbuhan. Disamping itu bahan organik adalah sumber energi dari sebagian besar organisme tanah. Bahan organik dapat diperoleh dari residu tanaman sepert akar, batang, daun yang gugur, yang dikembalikan ke tanah. 5% tetapi pengaruhnya terhadap sifat-sifat tanah besar sekali. Fungsi: bahan organik adalah:
1.      Sebagai granulator, yaitu memperbaiki struktur tanah.
2.      Sumber unsur hara N, P, S, unsur mikro dan lain-lain.
3.      Menambah kemampuan tanah untuk menahan air.
4.      Menambah kemampuan tanah untuk menahan unsur- unsur hara (Kapasitas tukar kation tanah menjadi tinggi).
5.      Sumber energi bagi mikroorganisme. (Doeswono, 1983)
Kandungan bahan organik tanah merupakan faktor penentu kualitas tanah untuk tanah mineral. Semakin tinggi kandungan bahan organik tanah maka kualitas tanah mineral semakin baik. Penilaian kualitas tanah beradasarkan kandungan bahan organiknya telah dilakukan. Sampel tanah di ambil pada top dan sub soil pada titik-titik yang telah ditentukan melalui analisis terrain. Sampel tersebut dianalisis kandungan bahan organiknya kemudian hasilnya dikelompokkan berdasarkan status sangat rendah (<1%), rendah (1-2%), sedang (2-3), tinggi (3-5%) dan sangat tinggi (>5%) pada berbagai tipe penggunaan lahan yaitu. Hasil pengelompokan tersebut dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif. Data hasil analisis untuk 150 contoh tanah menunjukkan bahwa kandungan bahan organik tanah pada lapisan atas (0-20cm) berada pada status sangat rendah sampai sangat rendah, 17,81% pada status sedang, dan  hanya 9,81% dan 2,74% pada status yang tinggi sampai sangat tinggi. Sedangkan untuk tanah lapisan bawah (20 – 40 cm), sebagian besar berada pada status sangat rendah sampai rendah.  Kualitas tanah yang masih tinggi terdapat pada lahan hutan, sedangkan pada lahan sawah, kebun dan pesisir pantai sebagian besar status bahan organik berada pada kisaran sangat rendah sampai rendah. Implikasi dari hasil kegiatan ini adalah bahwa pemberian bahan organik ke dalam tanah dalam bentuk pupuk organik sangat diperlukan untuk meningkatkan dan mempertahankan kualitas tanah.
Salah satu indikator kualitas tanah adakah kandungan bahan organik tanah, selain indikator yang lain seperti sifat fisik, kimia dan biologi tanah.  Diambilnya bahan organik sebagai salah satu indikator yang perlu diperhatikan karena sifatnya yang sangat labil dan kandungannya berubah sangat cepat tergantung manajemen pengelolaan tanah (Six et al., 1998, Cerri et al., 1991; Blair et al., 1998).  Walaupun kandungan bahan organik tanah sangat sedikit yaitu 1 – 5% dari berat total tanah mineral, namun pengaruhnya terhadap sifat fisik, kimia dan biologi tanah sangat besar. Manfaat bahan organik sudah teruji kehandalannya dalam memperbaiki kualitas tanah (Soegiman, 1982; Stevenson, 1994).
Kandungan bahan organik tanah telah terbukti berperan sebagai kunci utama dalam mengendalikan kualitas tanah baik secara fisik, kimia maupun biologi. Bahan organik mampu memperbaiki sifat fisik tanah seperti menurunkan berat volume tanah, meningkatkan permeabilitas, menggemburkan tanah, memperbaiki aerasi tanah, meningkatkan stabilitas agregat, meingkatkan kemampuan tanah memegang air, menjaga kelembaban dan suhu tanah, mengurangi energi kinetik langsung air hujan, mengurangi aliran permukaan dan erosi tanah (Oades, 1989; Elliott, 1986; Puget et al., 1995; Jastrow et al., 1996; Heinonen, 1985).  Bahan organik mampu memperbaiki sifat kimia tanah seperti menurunkan pH tanah, dapat mengikat logam beracun dengan membentuk kelat komplek, meningkatkan kapasitas pertukaran kation dan sebagai sumber hara bagi tanaman (Stevenson, 1994; Tisdall and Oades, 1982).  Dari sifat biologi tanah, bahan organik tanah mampu mengikat butir-butir partikel membentuk agregat dari benang hyphae terutama dari jamur mycorrhiza dan hasil eskresi tumbuhan dan hewan lannya (Soegiman, 1982; Addiscott, 2000).

BAB III
Bahan dan Metodelogi
Metode Walkley and Black (Volumetris)
A.    Alat dan Bahan
Alat                 : buret, labu ukur 100ml, ayakan 0,5 mm, stopwatch, timbangan, dan oven.
Reagent           : K2Cr2O7 1N (larutkan 49.04 g K2Cr2O7 kering oven selama 30 menit dalam 1000 mL aquades), H2SO4 pekat (96%), H3PO4 (85%), diphenyl amine, dan FeSO4 1N.
B.     Cara Kerja
1.      Timbang 0,1 g contoh tanah kering angin dengan memakai gelas arloji.
2.      Masukkan  ke dalam labu ukur 50 ml K2Cr2O7 1N dengan pipet.
3.      Tambahkan 10 ml H2SO4 pekat (memakai gelas ukur), lalu kocok dengan gerakan mendatar dan memutar.
4.      Warna harus tetap merah jingga, kalau warna berubah menjadi hijau/biru maka tambahkan lagi K2Cr2O7 1N dan H2SO4 (jumlah penambahan ini harus dicatat). Diamkan selama 30 menit sampai larutan menjadi dingin.
5.      Tambahkan 5 ml H3PO4 25% dan 1 ml indikator diphenyl amine.
C.    Perhitungan
C
=
(ml FeSO4 blanko – ml FeSO4 contoh) . N FeSO4 x 3 x 10 x 100/77
100/Wt x La x 100%

Dan Bahan Organik = C x 100/58
Dimana :          C         = karbon organik (%)
                        N         = normalitet
                        Wt       = berat contoh tanah kering angin (g)
                        La        = kadar lengas contoh tanah kering (% berat)
                        100/77 = rasio antara C metode Walkley and Black dan C metode Deustedt.
                        100/77 = kadar rata-rata C dalam bahan organik.


BAB IV
Hasil dan Pembahasan
4.1  Tabel Hasil Pengamatan
Ppm Kurva
Fk
C. orang
BO
Top I
1,007
2,911
5,018
Top II
1,007
5,208
8,978
Sub I
1,009
0,990
1,706
Sub II
1,009
1,057
1,822
Nilai absorban blanko :
0 = 0
250 = 0,377
·         Sub soil I  => 0,074
·         Sub soil II => 0,079
·         Top soil I  => 0,218
·         Top soil II => 0,390
Fk
=
100
100-KL

Top soil
=
100
=
1,007
100 – 0,776

Sub soil
=
100
=
1,009
100 – 0,919

Ppw Kurva
=
Absorban
=
Absorban
Standar Ppm C.organik
0 & 250


=
Absorban


0,001508



Sub I
=
0,074
=
49,071
0,001508

Sub II
=
0,079
=
52,387
0,001508

Top I
=
0,218
=
144,564
0,001508

Top  II
=
0,390
=
258,620
0,001508

C.organik
=
Ppm Kurva
x
100
x
100
x
Fk
1000
500

Sub I
=
49,071
X
100
x
100
X
1,009
1000
500


=
0,990

Sub II
=
52,387
X
100
x
100
X
1,009
1000
500


=
1,057

Top I
=
144,562
X
100
x
100
x
1,007
1000
500


=
2,911

Top II
=
258,620
X
100
x
100
x
1,007
1000
500


=
5,208

Bahan Organik = C x 100/58

Sub I
=
0,990
X
100
=
1,076
58

Sub II
=
1,057
X
100
=
1,622
58

Top I
=
2,991
X
100
=
5,018
58

Top II
=
5,208
X
100
=
8,978
58

4.2  Pembahasan
Dari hasil pengamatan yang telah didapatkan bahwa sampel tanah sub soil ke-1 dan ke-2 memiliki nilai Fk yang sama tetapi memiliki nilai karbon dan bahan organik yang berbeda. Untuk nilai karbon memiliki nilai 0.990 pada tanah sub soil ke-1 dan nilai bahan organiknya bernilai 1.706. Untuk tanah sub soil yang ke-2 memiliki nilai karbon 1.057 dan nilai kandungan bahan organiknya adalah 1.822. Begitu juga pada tanah top soil pada sampel ke-1 dan ke-2 memiliki nilai Fk yang sama, yaitu 1.007, tetapi untuk nilai karbon dan bahan organik berbeda-beda, yaitu untuk nilai memiliki nilai karbon 2,911 dan nilai kandungan bahan organiknya adalah 5.018 untuk contoh tanah top soil ke-1. Sedangkan untuk tanah taop soil yang ke-2 adalah memiliki nilai karbon 5.208 dan nilai kandungan bahan organiknya adalah 8.978.
Nilai absorban blanko yaitu :
·         Sub soil I  => 0,074
·         Sub soil II => 0,079
·         Top soil I  => 0,218
·         Top soil II => 0,390
Bahan organik merupakan perekat butiran lepas dan sumber utama nitrogen, fosfor dan belerang. Bahan organik cenderung mampu meningkatkan jumlah air yang dapat ditahan di dalam tanah dan jumlah air yang tersedia pada tanaman. Salah satu indikator kualitas tanah adakah kandungan bahan organik tanah, selain indikator yang lain seperti sifat fisik, kimia dan biologi tanah.  Diambilnya bahan organik sebagai salah satu indikator yang perlu diperhatikan karena sifatnya yang sangat labil dan kandungannya berubah sangat cepat tergantung manajemen pengelolaan tanah.






BAB V
Kesimpulan

Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa bahan organik tanah merupakan penimbunan dari sisa-sisa tanaman dan binatang yang sebagian telah mengalami pelapukan dan pembentukan kembali. Bahan organik demikian berada dalam pelapukan aktif dan menjadi mangsa serangan jasad mikro. Sebagai akibatnya bahan tersebut berubah terus dan tidak mantap sehingga harus selalu diperbaharui melalui penambahan sisa-sisa tanaman atau binatang. Bahan Organik Tanah: lebih mengacu pada bahan (sisa jaringan tanaman/hewan) yang telah mengalami perombakan/dekomposisi baik sebagian/seluruhnya, yang telah mengalami humifikasi maupun yang belum. Laju dekomposisi karbon organik tahunan rata-rata 3% di daerah perladangan. Sampel tanah sub soil ke-1 dan ke-2 memiliki nilai Fk yang sama tetapi memiliki nilai karbon dan bahan organik yang berbeda. Untuk nilai karbon memiliki nilai 0.990 pada tanah sub soil ke-1 dan nilai bahan organiknya bernilai 1.706. Untuk tanah sub soil yang ke-2 memiliki nilai karbon 1.057 dan nilai kandungan bahan organiknya adalah 1.822. Begitu juga pada tanah top soil pada sampel ke-1 dan ke-2 memiliki nilai Fk yang sama, yaitu 1.007, tetapi untuk nilai karbon dan bahan organik berbeda-beda, yaitu untuk nilai memiliki nilai karbon 2,911 dan nilai kandungan bahan organiknya adalah 5.018 untuk contoh tanah top soil ke-1. Sedangkan untuk tanah taop soil yang ke-2 adalah memiliki nilai karbon 5.208 dan nilai kandungan bahan organiknya adalah 8.978.







Daftar Pustaka

Addiscott T.M. 2000. Tillage, mineralization and leaching. Soil and Tillage Research. 53:163 – 165.
Blair G.L, Chapman L.,Whitbread A.M., Coelho B.B., Larsen P and Tissen H.. 1998. Soil carbon change resulting from sugarcane trash management at two locations in Queensland, Australia and in North-East Brazil. Australian Journal os Soil Research. 36:871 – 881.
Elliott E.T. 1986. Aggregate structure and carbon, nitrogen, and phosphorus in native and cultivated soils. Soil Science Society of America Jorunal. 50: 627 – 633
Sitompul, S.M. dan Setijono, S.. 1990. Bahan organik dan efisiensi pemupukan nitrogen. Lokakarya Nasional, Efisiensi Pemupukan V. Cisarua 12-13 Nopember 1990. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian.
Tim Pengasuh Praktikum. 2011. Petunjuk Praktikum Dasar-Dasar Ilmu Tanah. FP UNIB: Bengkulu.

2 Responses to “Laporan Praktikum Dasar-Dasar Ilmu Tanah Acara VII Karbon dan Bahan Organik Tanah”

777pg mengatakan...
12 Desember 2023 pukul 04.57

ทดลองเล่น 777pg slot เป็นเกมสล็อตออนไลน์ที่มีความน่าสนใจมากในตอนนี้ เนื่องจากมีรูปแบบและสไตล์การเล่นที่น่าตื่นเต้น PG SLOT ป้ายกิจกรรมโปรโมชั่นนอกจากนี้ 777pg


pg slot mengatakan...
6 Maret 2024 pukul 06.37

บริการ สล็อต slot ด้วยระบบเกมใหม่ปัจจุบันของพวกเรา ได้ปรับปรุงแก้ไขให้มีความเสถียรภาพมากยิ่งขึ้น PG SLOT เล่นสล็อตผ่านมือถือ ก็ไม่มีหลุด เล่นได้ทุกระบบปฏิบัติการ จะเล่นโทรศัพท์มือถือเครื่องไหน คอมจำพวกใด


Posting Komentar