Rabu, 21 Desember 2011

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TANAMAN ACARA 2 “Hubungan Air dan Tanaman”


LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TANAMAN
ACARA 2
Hubungan Air dan Tanaman
 

 Disusun Oleh :

Muhammad Ali Alfi
E1J01008
9


Laboratorium Agronomi
F
akultas Pertanian
U
niversitas Bengkulu
2011


I.Pendahuluan
1.1    Latar Belakang
Air mrupakan salah satu unsur penting dalam kehidupan tanaman, tanpa air maka mobilitas akan tanaman tersebut akan terganggu dan itu akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan akan tanaman tersebut. Air mempunyai fungsi yang sangat pnting bagi tanaman, salah satu fungsinya adalah untuk mengatur suhu tubuh tanaman melalui proses transpirasi. Ketika tanaman melakukan proses fotosintesis, maka tanaman akan menghasilkan energi yang berguna untuk tanaman tumbuh dan berkembang.
Tumbuhan merupakan mahluk hidup yang bagi kita tidak terlihat seperti sebuah mahluk hidup karena ia tidak dapat bergerak. Mereka memang tidak memiliki alat gerak seperti kaki dan tangan yang terdapat pada hewan dan manusia, tetapi organ-organ mereka sangatlah kompleks untuk dipelajari. Ada beberapa tumbuhan yang sudah sepenuhnya berkembang menjadi tumbuhan lengkap yang memiliki daun, akar, batang, bunga dan buah. Ada juga tumbuh-tumbuhan yang tidak memiliki beberapa organ-organ tersebut.
Namun, di setiap tumbuhan tersebut pasti ada jaringan pengangkutan terpenting yang terdiri dari xylem dan juga floem. Berikut ini,  akan dipapaparkan betapa pentingnya mereka bagi proses kehidupan sebuah tanaman dan juga bagaimana mereka berperan untuk mengambil air dari dalam tanah dan kemudian menyebarkannya ke seluruh bagian tanaman agar semua organ tanaman dapat berkembang secara maksimal.
Berkas pengangkut pada tumbuhan tersusun oleh jaringan Xilem yang berfungsi sebagai saluran pengangkutan air dan zat-zat hara dari akar ke bagian tubuh yang lain serta jaringan floem yang berfungsi sebagai pengangkut hasil assimilasi dari daun ke tempat-tempat   penyimpanan  makanan cadangan dan bagian tubuh lainnya. Sel-sel penyusun jaringan xylem berdinding tebal dan keras,pada penampang lintang selnya kelihatan sebagai bagian yang jernih. Sel-sel penyusun jaringan floem lebih lunak dan tipis,pada penampang melintang kelihatan sebagai bagian yang jernih.
1.2    Tujuan Praktikum
                         Tujuan yang dicapai dalam praktikum ini yaitu untuk mempelajari proses pengankutan air oleh jaringan tanaman.
II.Tinjauan Pustaka

Kebutuhan Air
Kebutuhan air di sini adalah suatu gambaran besarnya kebutuhan air untuk keperluan tumbuhnya tanaman sampai tanaman (padi) itu siap panen. Kebutuhan air ini harus dipertimbangkan terhadap jenis tanaman, keadaan medan tanah, sifat-sifat tanah, cara pemberian air, pengolahan tanah, iklim, waktu tanam (pola tanaman), kandungan air tanah, efisiensi irigasi, curah hujan efektif, koefisien tanaman bulanan, pemakaian air konsumtif, perkolasi, kebutuhan air untuk tanaman, dan kebutuhan air di sawah.
Ketersediaan air
Ketersediaan air adalah berapa besar cadangan air yang tersedia untuk keperluan irigasi. Ketersediaan air ini biasanya terdapat pada air permukaan seperti sungai, danau, dan rawa-rawa, serta sumber air di bawah permukaan tanah. Pada prinsipnya perhitungan ketersediaan air ini bersumber dari banyaknya curah hujan, atau dengan perkataan lain hujan yang jatuh pada daerah tangkapan hujan (catchment area/ watershed) sebagian akan hilang menjadi evapotranspirasi, sebagian lagi menjadi limpasan langsung (direct run off), sebagian yang lain akan masuk sebagai infiltrasi. Infiltrasi ini akan menjenuhkan tanah atas (top soil), kemudian menjadi perkolasi ke ground water yang akan keluar menjadi base flow Di samping data meteorologi, dibutuhkan pula data cahaya permukaan (exposed surface), dan data kelembaban tanah (soil moisture). Untuk rumus run off adalah Run off = base flow + direct run off.
Evapotranspirasi
Evapotranspirasi adalah penguapan total baik dari permukaan air, daratan, maupun dari tumbuh-tumbuhan. Banyak faktor yang mempengaruhi evapotranspirasi ini antara lain: suhu udara, kembaban udara, kecepatan angin, tekanan udara, sinar matahari, ketinggian lokasi proyek, dan lain sebagainya. Di dalam perencanaan irigasi, penilaian jumlah air yang dibutuhkan untuk suatu areal tidak memisahkan antara evaporasi dan transpirasi. Istilah yang digunakan adalah ET, dan merupakan kombinasi antara evaporasi dan transpirasi. Oleh karena air yang digunakan oleh tanaman untuk proses metabolisme hanya sedikit atau kurang dari 1%, nilai tersebut diabaikan (Sudjarwadi, 1990). Evapotranspirasi atau ET merupakan penguapan total dari permukaan air, permukaan tanah, dan dari tumbuh-tumbuhan. Untuk menentukan besarnya kebutuhan air bagi tanaman secara teliti pada umumnya terbentur pada kesukaran untuk mendapatkan hasil pengukuran yang teliti di lapangan. Metode perhitungan untuk menentukan kebutuhan air bagi tanaman yang berdasarkan rumus-rumus pendekatan seringkali dipakai. Rumus-rumus pendekatan umumnya berupa rumus-rumus empiris yang dikembangkan berdasarkan kondisi yang ada di lapangan. Rumus-rumus tersebut antara lain: Blaney Criddle, Hergreaves, Penman, Penman Modifikasi, Penman Mounteith, Radiasi, Panci Evaporasi, Thornthwaite, Wickman, IRRI, Lowry Johnson, Christiansen, dan lain-lainnya. Di dalam kajian ini, penulis mencoba membahas mengenai perbandingan pemakaian rumus Blaney Criddle, Hargreaves, dan Penman Modifikasi terhadap luas daerah irigasi yang dapat diairi dari ketiga metode tersebut. (Acehpedia, 2009).
Fungsi air
         Penyusun tubuh tanaman (70%-90%)
         Pelarut dan medium reaksi biokimia
         Medium transpor senyawa
         Memberikan turgor bagi sel (penting untuk pembelahan sel dan pembesaran sel)
         Bahan baku fotosintesis
         Menjaga suhu tanaman supaya konstan
Bentuk air yang tersedia
Air kapiler, terletak antara titik layu tetap (batas bawah) dan kapasitas lapangan (batas atas). Air tidak tersedia, air higroskopis (kurang dari titik layu tetap) dan air gravitasi (di atas kapasitas lapangan). Jumlahnya terlalu banyak (menimbulkan genangan) sering menimbulkan cekaman aerasi. Jumlahnya terlalu sedikit, sering menimbulkan cekaman kekeringan. Diperlukan upaya pengaturan lengas tanah supaya optimum, melalui pembuatan saluran drainase (mencegah terjadinya genangan) maupun saluran irigasi (mencegah cekaman kekeringan).Air hujan dan irigasi masuk ke tanah lewat infiltrasi, mengisi pori mikro tanah, tertahan sebagai lengas. Air tanah memiliki energi kinetik dan potensial. Energi kinetik sangat rendah, bergerak sangat lambat. Energi potensial tinggi, penjumlahan dari potensial gravitasi, potensial matrik, potensial tekanan, dan potensial solut. (Wikipedia, 2009)
III.Bahan dan Metode
2.1  Alat dan Bahan
2.1.1                    Bahan praktikum
·      Tanaman berkayu (ranting alamanda) sepanjang 30 cm.
2.1.2                    Alat praktikum
·      Pisau stek yang tajam, botol, dan gelas ukur.
2.2  Langkah Kerja
1)      Siapkan air yang cukup di dalam botol.
2)      Potong tangkai tanaman yang masih banyak daun
3)      Bawa potongan tangkai kedalam ember yang berisi air.
4)      Potong dan buanglah bagian dasar tangkai daun (kira – kira 5 cm dari pangkal). Sisakan 5 tangkai daun yang akan digunakan.
5)      Kupaslah kulit batang kira – kira 3 cm dari bawah, kikis jaringan floem dari kayu dan buanglah.
6)      Siapkan 3 tangkai daun dengan cara yang sama.
7)      Tutuplah jaringan xylem tangkai pertama.
8)      Tutuplah jaringan floem tangkai kedua.
9)      Haringan xylem dan floem dibiarkan terbuka.
10)  Masukkan tangkai berdaun (7-8-9) ke dalam boto yang berisi air (volume air diketahui).
11)  Tutup mulut botol dengan kapas, lapisi plastik wrap agar tidak ada air yang meguap melalui mulut botol.







IV.Hasil dan Pembahasan

4.1  Hasil Pengamatan
Perlakuan
Hari ke
Catatan morfologi

5

Xylem ditutup
2,5 cm
3,5 cm
Daun gugur sebagian
daun gugur
Floem ditutup
1,5 cm
2,5 cm
Daun gugur sebagian
Daun gugur,tapi masih ada yang tumbuh
Kontrol
0,3 cm
0,5 cm
Daun gugur dan megunning
Daun gugur dan menguning.

4.2  Pembahasan
Selama dilakukan pengamatan yang dilakukan tiga hari sekali, maka didapatkan hasil seperti di atas yang menunjukan bahwa pada percobaan xylem tertutup hanya sedikit air yang terserap dan tanaman semakin menunjukan keadaan layu,untuk floem tertutup di dapatkan keadaan air yang terserap lebih banyak daripada keadaan xylem tertutup,dan keadaannya tidak terlalu layu. Sedangkan untuk control dimana xylem dan floem dalam keadaan terbuka,didapatkan kondisi yang hampir sama dengan kondisi floem tertutup atau xylem terbuka. Hal ini di sebabkan karena jaringan yang berfungsi mengangkut air adalah Jaringan xylem. Sehingga pada saat xylem terbuka lebih banyak menyerap air daripada keadaan xylem tertutup. Selanjutnya diketahui bahwa pada sebagian besar tumbuhan,tahanan besar terhadap air terdapat pada runutan daun atau di pangkal tangkai daun,Ini berate apabila dalam keadaan rawan air timbul karena kekeringan, peronggaan pertama-tama terjadi pada daun sehingga daunnya melayu dan mati, tetapi sistem air di batang dapat dikatakan tetap utuh. Daun baru lebih mudah dihasilkan daripada batang baru.




V.Kesimpulan dan Saran

5.1  Kesimpulan
Jaringan pengangkut pada tumbuhan terdiri dari xylem dan floem, dimana Xylem berguna untuk mengangkut air dan mineral dari akar ke daun dan Floem mengangkut gula sukrosa dan juga asam amino dari organ-organ tumbuhan yang berwarna hijau, terutama sekali daun, ke bagian-bagian lain dalam tumbuhan (semua hasil dari fotosintesis). Penyusun utama xylem adalah trakeid dan trakea sebagai saluran transpor dan penyokong. Xilem juga dapat mempunyai serabut sklerenkim sebagai jaringan penguat, serta sel-sel parenkim yang hidup dan berfungsi dalam berbagai kegiatan metabolisme. Floem juga merupakan jaringan kompleks, terdiri dari beberapa unsur dengan tipe yang berbeda, yaitu buluh tapisan, sel pengiring, parenkim, serabut dan sklereid.

5.2  Saran
Laporan praktikum yang telah dibuat ini berdasarkan data yang telah diamati selama pengamatan berlangsung. Agar laporan ini lebih baik, maka saya selaku penulis memohon dan meminta saran yang bersifat membangun agar laporan ini dan laporan selanjutnya menjadi lebih baik lagi.

Daftar Pustaka

http://acehpedia.org/Air_dan_Tanaman (diakses  tanggal 16 November 2011)
Suharjo, Usman  K.J. 2011. Penuntun Praktikum Dasar-Dasar Fisiologi Tanaman. Universitas Bengkulu: Bengkulu

0 Responses to “LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TANAMAN ACARA 2 “Hubungan Air dan Tanaman””

Posting Komentar