Kamis, 22 Desember 2011
Laporan Praktikum Genetika Acara 6 Reproduksi Sel Mitosis
Do you like this story?
Laporan
Praktikum Genetika
Acara
6
Reproduksi Sel Mitosis
Disusun
Oleh :
Muhammad Ali Alfi
E1J010089
Shift
2. Kamis (12.00-13.40)
Kelompok
3
Laboratorium
Agronomi
Fakultas
Pertanian
Universitas
Bengkulu
2011
BAB
I
Pendahuluan
1.1 Dasar
Teori
Reproduksi merupakan
salah satu dari esensi kehidupan yang mendasar. Pada acara ini Anda akan
mempelajari salah satu system reproduksi yang ada di tingkat sel. Proses
reproduksi seluler meliputi proses pembelahan inti untuk membentuk inti baru
(mitosis), diikuti dengan pembagian
sitoplasma (sitokinesis). Proses ini menghasilkan dua buah inti yang
terpisah dalam sel yang berbeda. Mitosis dan sitokinesis adalah komponen
pembelahan sel yang secara keseluruhan disebut reproduksi sel. Proses mitosis
di seluruh organism pada dasarnya sama, baik di hewan maupun tanaman. Walaupun
pengamatan umumnya dilakukan pada sel tanaman, prinsip yang didapat berlaku jua
untuk hewan. Memang ada perbedaan mengenai proses pembelahan sel yang ada pada
tanaman dan hewan. Perbedaan itu tidak mengenai pembentukan spindle dan
perilaku sitokinesis. Pembentukan spindle melibatkan sentriol pada hewan dan
tanpa sentriol pada tanaman tinggi. Sitokinesis pada hewan terjadi dengan cara
furrowing, sedangkan pada tanaman dengan pembentukan pemisah sel.
Dalam mitosis, semua
sifat yang terkandung di dalam inti sel terekam secara lengkap pada sel yang
baru. Mitosis terjadi secara aktif pada jaringan meristem yang sedang tumbuh
dengan pesat seperti ujung akar, pucuk, dan tunas. Kecepatan pembelahan sel
pada setiap organ-organ berbeda. Sel-sel epitelnya misalnya, memiliki masa
hidup relative pendek. Karenanya pengantian dan pembuatan sel-sel baru terjadi
secara terus-menerus dan cepat. Fase-fase mitosis terdiri dari profase,
metaphase, anaphase, dan telofase. Masing-masing fase dan pembagian selanjutnya
dapat dilihat pada bagan fase mitosis.
1.2 Tujuan
Praktikum
1.
Mengamati
tahapan yang ada dalam proses mitosis.
2.
Memahami
fungsi asetokarmin untuk mengamati proses mitosis.
3.
Membandingkan
dan mendiskusikan perbedaan setiap fase yang ada pada proses mitosis.
BAB
II
Bahan
dan Metode Praktikum
2.1 Bahan
dan Alat
·
Mikroskop
·
Ujung
akar bawang merah
·
Gelas
pengamat
·
Gelas
objek
·
Gelas
penutup
·
Jarum
pengiris
·
Skalpel
·
Forset
·
Pewarna
asetokarmin
·
Larutan
1 M HCl
·
Larutan
70% dan 96% alcohol
2.2 Prosedur
Kerja
·
Teteskan
larutan 1 M HCl di atas gelas pengamat secukupnya.
·
Letakkan
potongan ujung akar sepanjang 1 cm di atas HCl tersebut, lebih kurang 5 menit.
Lebih lama lebih baik.
·
Ambil
ujung akar yang sudah lunak tersebut dan pindahkan ke gelas objek yang
sebelumnya telah ditetesi dengan asetokarmin.
·
Cacah
potongan akar yang ada dalam asetokarmin tersebut dengan scalpel sampai halus.
Ingat! Waktu mencacah jangan terputus akarnya, tapi dipipihkan dengan pangkal
scalpel. Catat : besi yang ada pada scalpel atau jarum pengiris akan bereaksi
ddengan asetokarmin untuk menghasilkan pewarna yang lebih baik.
·
Tutp
gelas objek dengan gelas penutup.
·
Lewatkan
gelas objek tersebut di atas api alcohol, jangan sampai mendidih. Kemudian
balik slide tersebut, letakkan di atas tissue dan tekan agak keras dengan
menggunakan ibu jari. Halini akan meratakan sel-sl dan memencarkan jaringan
sehingga memungkinkan untuk di amati di bawah mikroskop.
·
Diatas
gelas penutup diteteskan minyak emerson untuk memperjelas pengamatan.
·
Amati
objek tersebut di bawah mikroskop. Gunakan pembesaran rendah (10x) dahulu,
Kemudian pembesaran lebih tinggi (40x), dan pembesaran paling tinggi (100x).
·
Gambar
fase-fase mitosis yang dapat ditemukan,cocokkan pada fase-fase mitosis yang ada
pada preparat yang telah disediakan atau dengan bagan yang sudah ada.
BAB
III
Hasil
Pengamatan
BAB
IV
Pembahasan
Pada pengamatan pertama, didapatkan sel yang memiliki kromosom yang
belum membelah, dan letaknya bergerombol di tengah dengan warna yang jelas dan
susunannya agak merenggang. Sehingga pada sel ini dapat disimpulkan mengalami
pembelahan mitosis pada tahap awal yaitu profase. Pada pengamatan kedua tampak
sebuah sel yang kromosomnya sudah memisah dan menuju ke kedua kutub yang
berlawanan. Sehingga fase ini kami simpulkan bahwa terjadi pembelahan sel yaitu
pembelahan pada fase anafase. Pada pengamatan ketiga, didapatkan sel yang
intinya (kromosom) sudah terpisah sempurna namun dinding selnya belum terpisah
secara sempurna. Sehingga dengan demikian kami menyimpulkan bahwa pada saat ini
sel mengalami pembelahan mitosis tahap telofase. Pengamatan yang tidak teramati
adalah fase metafase, pada fase ini kromosom menyusun diri secara acak pada
satu bidang ekuator atau tengah-tengah sel.
Pemotongan bagian ujung akar yang kemudian dilanjutkan dengan
perendaman potongan ke dalam larutan FAA. Perendaman dilakukan agar sel tidak
mengalami pembelahan lagi, karena tidak memungkinkan bagi kami untuk langsung
mengamati tahap-tahap mitosis pada tudung akar bawang merah pada saat itu juga.
Larutan FAA merupakan larutan fiksatif yang dapat menahan sel untuk tidak
membelah lagi sehingga tahap-tahap pembelahan mitosis dapat teramati. Sebelum
pengamatan atau pembuatan preparat, dilakukan dua kali perendaman dengan
perendaman pertama pada alkohol 70% selama dua menit dan rendaman selanjutnya
pada larutan HCL 1M selama lima menit. Perendaman pada alkohol bertujuan untuk
mensterilkan dan membersihkan sisa larutan FAA yang kemungkinan masih menempel
pada potongan akar. Sementara itu, larutan HCL 1M berfungsi memperjelas batas
antara daerah tudung akar dengan bagian yang lain karena dengan pemberian
larutan ini daerah tudung akar akan terlihat lebih putih daripada bagian
lainnya.
Setelah terlihat jelas perbedaan antara tudung akar dengan bagian
akar yang bukan tudung akar, maka dilanjutkan dengan pemotongan bagian tudung
dan peletakan potongan pada kaca benda yang diikuti dengan pemberian
acetocarmin dan pencacahan tudung akar menggunakan silet berkarat. Pemberian
acetocarmin akan memberikan pewarnaan dan akan mempermudah pengamatan,
sementara pencacahan dengan silet berkarat dapat membantu pengikatan warna yang
dilakukan oleh kromosom karena silet yang berkarat terdapat Fe yang
teroksidasi. Tahap terakhir adalah pemanasan, pemanasan dilakukan bertujuan
untuk mempercepat proses penyerapan warna dari asetocarmin.
Dari hasil pengamatan pada pembelahan mitosis di dapatkan tiga fase,
fase pertama yang ditemukan yaitu profase. Pada fase ini terlihat sel dengan
bagian inti yang sudah mulai terakhir seperti benang-benang yang tidak teratur.
Pada fase ini sel sudah mempersiapkan diri untuk membelah yang ditandai dengan
berubahnya memadatnya kromosom, membran inti tidak terlihat dan nukleolus
menghilang. Selanjutnya ditemukan fase anafase. Berdasarkan pengamatan, fase
ini memperlihatkan kromosom yang sudah mulai memisah dan menuju ke arah dua
kutub yang berlawanan. Fase selanjutnya yang ditemukan adalah telofase. Pada
fase ini kromosom telah menyelesaikan pergerakannya menuju kutub dan mulai
menyebar di dalam membran nukleus. Selama tahap ini berlangsung suatu dinding
sel baru mulai terbentuk diantara dua nukleus baru. Dalam pengamatan, fase ini
terlihat sel yang memiliki dua inti dengan dinding sel bagian tengah yang sudah
mengalami sitokinesis. Fase yang tidak ditemukan pada pengamatan kali ini
adalah metafase. Pada fase ini kromosom menyusun diri secara acak pada
satu bidang ekuator atau tengah-tengah sel. Pada awal fase ini, membran nukleus
dan nukleolus lenyap. Sentromer, suatu daerah vital bagi pergerakan kromosom,
melekat pada serabut gelendong yang bertanggung jawab terhadap arah pembelahan
kromosom selama pembelahan
BAB
V
Kesimpulan
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan pada
praktikum reproduksi sel mitosis, dapat disimpulkan bahwa :
·
Mitosis
adalah cara reproduksi sel dimana sel membelah melalui tahap-tahap yang
teratur, yaitu Profase Metafase-Anafase-Telofase.
·
Profase :
pada tahap ini yang terpenting adalah benang-benang kromatin menebal menjadi
kromosom dan kromosom mulai berduplikasi menjadi kromatid.
·
Metafase:
pada tahap ini kromosom/kromatid berjejer teratur dibidang pembelahan (bidang
equator) sehingga pada tahap inilah kromosom /kromatid mudah diamati.
·
Anafase:
pada fase ini kromatid akan tertarik oleh benang gelendong menuju ke
kutub-kutub pembelahan sel.
·
Telofase:
pada tahap ini terjadi peristiwa kariokinesis (pembagian inti menjadi dua
bagian) dan sitokinesis (pembagian sitoplasma menjadi dua bagian).
Daftar
Pustaka
Suryati,
Dotti. 2007. Penuntun Pratikum Genetika Dasar. Bengkulu: Lab. Agronomi
Universitas Bengkulu.
Syamsuri,
Istamar, dkk. 2004. Biologi. Jakarta: Erlangga.
Welsh, James R.. 1991. Dasar-Dasar
Genetika dan Pemuliaan Tanaman. Jakarta: Erlangga
Jawaban
Pertanyaan
1.
Apakah
kegunaan dari larutan 1 M HCl dalam praktikum ini ?
2.
Apakah
kegunaan asetokarmin ?
3.
Mengapa
digunakan akar bawang merah dalam praktikum ini ?
4.
Bahas
secara rinci setiap fase mitosis ?
Jawab
1. Larutan HCL 1M berfungsi memperjelas batas antara daerah tudung akar
dengan bagian yang lain karena dengan pemberian larutan ini daerah tudung akar
akan terlihat lebih putih daripada bagian lainnya.
2. Asetokarmin berfungsi sebagai memberikan pewarnaan dan akan
mempermudah pengamatan.
3. Karena pada ujung akar bawang merah banyak sel yang mengalami
aktifitas pembelahan dengan rentangan 5 menit sebelum dan sesudah sehingga
diharapkan tahap-tahap mitosis dapat diamati.
4. Tahap pembelahan pada mitosis adalah sebagai berikut:
·
Profase : pada tahap ini
yang terpenting adalah benang-benang kromatin menebal menjadi kromosom dan
kromosom mulai berduplikasi menjadi kromatid.
·
Metafase: pada tahap ini
kromosom/kromatid berjejer teratur dibidang pembelahan (bidang equator)
sehingga pada tahap inilah kromosom /kromatid mudah diamati dan dipelajari.
·
Anafase: pada fase ini kromatid
akan tertarik oleh benang gelendong menuju ke kutub-kutub pembelahan sel.
·
Telofase: pada tahap ini
terjadi peristiwa KARIOKINESIS (pembagian inti menjadi dua bagian) dan
SITOKINESIS (pembagian sitoplasma menjadi dua bagian).
This post was written by: Franklin Manuel
Franklin Manuel is a professional blogger, web designer and front end web developer. Follow him on Twitter
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “Laporan Praktikum Genetika Acara 6 Reproduksi Sel Mitosis”
Posting Komentar