Rabu, 21 Desember 2011

Laporan Praktikum Fisiologi Tanaman Acara IV “Pembuatan Larutan Hidroponik”


Laporan Praktikum Fisiologi Tanaman
Acara IV
“Pembuatan Larutan Hidroponik”



                                                                                       

Disusun Oleh:
Nama         : Muhammad Ali Alfi
NPM : E1J010089


Laboratorium Agronomi
Fakultas Pertanian
Universitas Bengkulu
2011
BAB I
Pendahuluan
I.1 Latar belakang
Unsur hara sangat dibutuhkan dalam pertumbuhan tanaman karena merupakan bagian dari sel-sel dalam tubuh tanaman ataupun berfungsi melancarkan berlangsungya proses metabolisme, sel-sel baru selalu dibentuk selama tanaman itu hidup baik untuk perkembangan organ maupun sel. Unsur hara disebut juga nutrisi tanaman. Nutrisi tanaman didefinisikan sebagai mineral atau elemen organik maupun anorganik yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah besar, yang berpengaruh dalam metabolisme tanaman dan fisiologinya.
I.2 Tujuan
Tujuan praktikum ini adalah untuk melatih mahasiswa menbuat pupuk daun atau larutan hidroponik dan mengevaluasi pengaruh larutan hidroponik terhadap pertumbuhan tanaman hortikultura yang ditanam secara hidroponik.

BAB II
Tinjauan Pustaka
Hidroponik (latin; hydro = air; ponos = kerja) adalah suatu metode bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah, melainkan dengan menggunakan larutan mineral bernutrisi atau bahan lainnya yang mengandung unsur hara seperti sabut kelapa, serat mineral, pasir, pecahan batu bata, serbuk kayu, dan lain-lain sebagai pengganti media tanah.
Tanaman hidroponik bisa dilakukan secara kecil-kecilan di rumah sebagai suatu hobi ataupun secara besar-besaran dengan tujuan komersial.
Beberapa kelebihan tanaman dengan sistim hidroponik ini antara lain:
- Ramah lingkungan karena tidak menggunakan pestisida atau obat hama yang dapat merusak tanah, menggunakan air hanya 1/20 dari tanaman biasa, dan mengurangi CO2 karena tidak perlu menggunakan kendaraan atau mesin.
- Tanaman ini tidak merusak tanah karena tidak menggunakan media tanah dan juga tidak membutuhkan tempat yang luas.
- Bisa memeriksa akar tanaman secara periodik untuk memastikan pertumbuhannya
- Pemakaian air lebih efisien karena penyiraman air tidak perlu dilakukan setiap hari sebab media larutan mineral yang dipergunakan selalu tertampung di dalam wadah yang dipakai
- Hasil tanaman bisa dimakan secara keseluruhan termasuk akar karena terbebas dari kotoran dan hama
- Lebih hemat karena tidak perlu menyiramkan air setiap hari, tidak membutuhkan lahan yang banyak, media tanaman bisa dibuat secara bertingkat
- Pertumbuhan tanaman lebih cepat dan kualitas hasil tanaman dapat terjaga
- Bisa menghemat pemakaian pupuk tanaman
- Tidak perlu banyak tenaga kerja
- Lingkungan kerja lebih bersih
- Tidak ada masalah hama dan penyakit tanaman yang disebabkan oleh bakteri, kulat dan cacing nematod yang banyak terdapat dalam tanah
- Dapat tanam di mana saja bahkan di garasi dan tanah yang berbatu
- Dapat ditanam kapan saja karena tidak mengenal musim (Sumansutra. 2011)
Hidroponik melibatkan pertumbuhan tanaman dalam larutan nutrisi tanpa memerlukan media tanam tanah. Larutan nutrisi ini terdiri dari air dan elemen mineral yang penting. Kebanyakan elemen – elemen ini dapat diperoleh dari pupuk garam-garaman. Anda pun dapat mendapatkannya dengan membuatnya sendiri di rumah dengan menggunakan garam pupuk dan mineral dalam jumlah yang sedikit.
Tanaman secara normal akan mengekstrak nutrisi dari dalam tanah yang diperoleh dari sisa – sisa tanaman dan hewan. Bagaimanapun tanah masih kurang akan nutrisi penting dan membutuhkan suplemen nutrisi lainnya. Oleh karena itu, petani menambahkan pupuk ke tanah.
Hidroponik  membuat kita memiliki kontrol lebih terhadap nutrisi tanaman dan dapat divariasikan tergantung dengan tahap pengembangan tanamannya. Hal ini memastikan bahwa tanaman diberi asupan makan seimbang yang akan meningkatkan hasil dan mempercepat pertumbuhan. (ezinearticles.com. 2011)

BAB III
Bahan dan Metodelogi
3.1 Bahan dan alat
Bahan tanaman yang diperlukan pada praktikum ini adalah benih kangkung darat yang memiliki vabilitas tinggi. Bahan kimia yang dipelukan pada praktikum ini meliputi pupuk NPK, kapur pertanian (dolomite), larutan stok unsure hara, larutan stok unsure hara mikro, dan ZPT.
3.2 Prosedur kerja
Pada raktikum ini ada 2 kegiatan utama yang akan dilakukan. Yaitu: meracik larutan hidroponik pada tanaman budidaya. Formula larutan hiroponik yang akan dibuat adalah UKJ-1, UKJ-2, dan UKJ-3 dengan mengikut prosedur penbuatan sebagai berikut:
a.       Pembuatan larutan hidroponik
Formula UKJ-1:
1.      Larutkan 300 g pupuk N-P-K didalam 2 liter air.
2.      Larutkan 300 g dolomite (CaMgCO3) di dalam 2 liter air.
3.      Tuang kedua larutan tersebut kedalam ember, tambah 1 liter, dan aduk sampai merat.
4.      Masukkan larutan kedalam botol; kemudian disimpan ditempat gelap.
Formula UKJ-2:
1.      Mengulang langkah percobaan a dari 1-3
2.      Tambah 5 ml larutan hara mikro kedalam larutan
3.      masukkan larutan tersebut kedalam botol dan simpan ditempat gelap.
Formula UKJ-3:
1.      membuat larutan lengkap mikro dan makro seperti acara III
2.      tambahkan 5 ml larutan ZPT ke dalam larutan.
3.      Ulang langkah ke 4 pada UKJ-1

b.      Aplikasi larutan hidroponik
Aplikasi tanaman hidroponik akan dilakukan pada tanaman hortikultura. Pada praktikum ini menggunakan tanama kangkung darat, yang ditanam pada 3 media berbeda (media air, media pasir dan media camputan pasir dan pupuk kandang).
1.      isikanlahlah polibag berukuran 3 kg dengan pasir. Siapkan 3 polibeg
2.      isikanlahlah polibag berukuran 3 kg dengan campuran tanah dan pupuk kandang. Siapkan 3 ember
3.      isikanlahlah polibag berukuran 3-5 liter dengan air sumur. Siapkan 3 ember
4.      semai biji kangkung darat pada media  pasir
5.      pindahkan bibit kangkung darat yang berumur 1 minggu kedalam media yang telah dipersiapkan. Masing-masing media diisi dengan lima tanaman. Khusus pada media air harus menggunakan steriofoam agar tanaman dapat mengapung.
6.      Berikan larutan hara ke masing-masing media.
7.      Amati gejala difisiensi unsure hara dan kurlah pertumbuhan tanaman( tinggi tanaman, gumlah daun dan berat kering).
8.      Bandingkan hasil engamatan dan bahas dalam laporan.
9.       
BAB IV
Hasil dan Pembahasan
4.1 Hasil Pengamatan
UKJ
UKJ1
UKJ2
UKJ3

Mati
Mati
Hidup
DIAMETER
0,68
0,69
0,54
BERAT TANAMAN
36,6
41,1
36,6

4.2 Pembahasan
Pada pemakaian ukj 1 di peroleh tanaman tersebut mengalami kematian karena kesalahan di dalam praktikum dan kesalahan kita tidak mengamati tanamanya tersebut.pada ukj 2 jga mengalami hal yang sama dengan menggunakaan ukj 1 mengalami kematian.pada penggunaan ukj 3 kita berhasil dan  tanaman hidup dan tumbuh .pada ukj 3 diperoleh diameter tanaman 0,54 dan berat tanaman 36,6

BAB V
Kesimpulan
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa unsur hara sangat dibutuhkan dalam pertumbuhan tanaman karena merupakan bagian dari sel-sel dalam tubuh tanaman ataupun berfungsi melancarkan berlangsungya proses metabolisme.
Pada pemakaian ukj 1 di peroleh tanaman tersebut mengalami kematian karena kesalahan di dalam praktikum dan kesalahan kita tidak mengamati tanamanya tersebut.pada ukj 2 jga mengalami hal yang sama dengan menggunakaan ukj 1 mengalami kematian.pada penggunaan ukj 3 kita berhasil dan  tanaman hidup dan tumbuh .pada ukj 3 diperoleh diameter tanaman 0,54 dan berat tanaman 36,6.

DAFTAR PUSTAKA  

http://inovasi- online.co.id/products/agli/hiryo.html). Diakses tanggal 15 Desember 2011.
http://sumansutra.wordpress.com/tanaman-hidroponik. Diakses tanggal 15 Desember 2011.
Savvas, D, and Manos, G. 1999. Automated composition control of nutrient solution in closed soilless culture systems. J.Agric.Eng.Res. 73 : 29-33.
Suwandi, A. 2006. Pengaruh Penggunaan Kompos Kambing sebagai Tambahan Larutan Anorganik dalam Sistem Hidroponik Rakit Apung pada Budidaya Selada (Lactuca sativa L.) Skripsi. Jurusan Budidaya Pertanian. Fakultas Pertanian. Universitas Djuanda. Bogor

0 Responses to “Laporan Praktikum Fisiologi Tanaman Acara IV “Pembuatan Larutan Hidroponik””

Posting Komentar