Kamis, 22 Desember 2011
Laporan Praktikum Genetika Acara 1 Mengenal Tipe Keragaman (Variasi)
Do you like this story?
Laporan
Praktikum Genetika
Acara
1
Mengenal
Tipe Keragaman (Variasi)
Disusun
Oleh :
Muhammad Ali Alfi
E1J010089
Shift
2. Kamis (12.00-13.40)
Kelompok
3
Laboratorium
Agronomi
Fakultas
Pertanian
Universitas
Bengkulu
BAB
I
Pendahuluan
1.1
Dasar
Teori
Di dalam kehidupan di bumi ini terdapat banyak
kehidupan. Kehidupan ini ada karena di dalamnya terdapat banyak suatu kelompok
yang beraneka ragam yang dinamakan makhluk hidup. Makhluk hidup adalah suatu
kelompok yang saling berorganisasi dan
saling memiliki ketergantungan satu sama lain baik yang sejenis maupun berbeda
jenis sehingga saling membutuhkan satu sama lain. Namun, setiap makhluk hidup memiliki
keanekaragaman walaupun dalam kelompok yang sejenis. Contohnya, bila anda
memperhatikan teman-teman sekelas anda, dapat dipastikan tidak ada seorangpun
yang persis sama dengan anda, baik dari penampilan wajah maupun sifat lainnya.
Contoh yang lain juga dapat kita temui di alam
sekitar kita. Di dalam satu jenis tumbuhan tumbuhan yang sama, misalnya tanaman
mangga, kita akan menjumpai bentuk buah yang berbeda-beda, demikian juga rasa
dan aromanya.
Semua contoh diatas menunjukkan bahwa dalam organism
hidup dijumpai berbagai macam tipe keragaman. Dengan adanya keanekaragaman
inilah yang selanjutnya dikenal dengan istilah “variasi”. Genetika adalah ilmu
yangmempelajari apakah keragaman jenis suatu organism diwariskan atau tidak dan
mempelajari apa yang menyebabkan timbulnya keanekaragaman/variasi.
Menurut tolok ukurnya variasi dapat dibagi menjadi
dua, yaitu :
·
Variasi yang bersifat
kuantitatif, yaitu variasi yang dapat dilihat bentuknya secara deret matematis
(kontinum) dan ditentukan oleh banyak gen (poligeni). Contohnya : tinggi,
berat, dan jumlah.
·
Variasi yang bersifat
kualitatif, yaitu variasi yang sifatnya diskontinum (tidak bersambung menurut
deret matematis) dan ditentukan oleh satu gen (monogeni). Contohnya : warna
kulit, golongan darah, dan sebagainya.
Variasi juga dapat dibedakan berdasarkan penyebab
timbulnya variasi yaitu :
·
Variasi genetic adalah
variasi yang dihasilkan oleh factor keturunan (gen) yang bersifat kekal dan
diwariskan secara turun-temurun dari satu sel ke sel yang lain.
·
Variasi non genetic
(variasi lingkungan) adalah variasi yang ditentukan oleh factor lingkungan yang
ada di sekitarnya dan tidak diwariskan ke keturunannya.
(Penuntun
Genetika, 2007).
Berdasarkan penyebabnya, variasi dalam sistem biologi dibagi
dua yaitu Variasi Genetik yaitu variasi yang dihasilkan oleh factor
keturunan (gen) yang bersifat kekal dan diwariskan secara turun temurun dari
satu sel ke sel yang lain. Jika gen berubah, maka sifat-sifat pun akan berubah.
Sifat-sifat yang ditentukan oleh gen disebut genotif. Ini dikenal
sebagai pembawa. (Syamsuri, 2002). Variasi non genetik atau variasi
lingkungan yaitu yang ditentukan oleh factor lingkungan seperti intensitas
cahaya, kelembaban, pH tanah, dll. Keadaan factor-faktor lingkungannya sama
dengan pohon yang pertama, sekalipun demikian hasil panennya berbeda.
Pengetahuan yang memadai tentang komposisi lingkungan akan menentukan genotif
yang sesuai untuk kondisis tertentu. (Welsh, 1991).
1.2
Tujuan
Praktikum
Tujuan
dari praktikum ini adalah mengamati dan mengenal tipe-tipe keragaman pada
tanaman.
BAB
II
Bahan
dan Metode Praktikum
3.1 Bahan
dan Alat
·
Biji
serealia (padi, jagung, sorgum)
·
Biji
kacang-kacangan (kedelai, kacang hijau, kacang tanah)
·
Bunga
(puring-puringan, talas)
·
Alat
ukur
·
Kaca
pembesar
3.2 Cara
Kerja
1.
Amati
biji-bijian yang tersedia dan bunga yang anda bawa.
2.
Cari
dan dapatkan paling sedikit tiga cirri yang berbeda untuk suatu sifat/karakter
yang anda temukan.
3.
Catat
dalam bentuk tabel keragaman yang anda temukan dan digamabar.
BAB III
Hasil Pengamatan
1. Tabel Keragaman Biji Padi
Padi Gogo
|
Padi Sawah
|
Padi Burung
|
|
Ukuran
|
1 cm/Kecil
|
Besar
|
Kecil
|
Bentuk
|
Lonjong
|
Panjang
|
Panjang, membulat, gemuk
|
Warna
|
Coklat
|
Coklat
|
Kuning Pucat
|
Warna hilum
|
Putih
|
Putih
|
Kuning
|
Bentuk hilum
|
Lonjong
|
Lonjong
|
Kecil
|
Padi Gogo
|
Padi Sawah
|
Padi Burung
|
2. Tabel Keragaman Biji
Jagung
Varietas Lokal
|
Pop Corn
|
Jagung Manis
|
|
Warna biji
|
Kuning terang
|
Kuning pucat
|
Kuning
|
Ukuran biji
|
0.5 cm
|
Sedang
|
Sedang, 1 cm
|
Bentuk hilum
|
Bulat
|
Lonjong
|
Bulat gemuk
|
Warna hilum
|
Putih
|
Putih
|
Kuning
|
Varietas Lokal
|
Pop Corn
|
Jagung Manis
|
3. Tabel Keragaman Biji
Sorghum
Mandau
|
Upca-S1
|
IC5V 88-8-1-2
|
|
Warna
|
Coklat muda
|
Putih
|
Cream
|
Bentuk
|
Bulat
|
Bulat
|
Bulat
|
Ukuran
|
Kecil
|
Kecil
|
Kecil
|
Mandau
|
Upca-S1
|
IC5V 88-8-1-2
|
4. Tabel Keragaman Biji
Kedelai
Kipas Putih
|
Cikuray
|
Import
|
UNIB-4
|
Tanggamus
|
|
Warna biji
|
Cream
|
Hitam
|
Abu-abu
|
Kuning pucat
|
Cream
|
Ukuran biji
|
0.05 cm
|
1 cm
|
1 cm
|
1 cm
|
1 cm
|
Bentuk hilum
|
Lonjong
|
Bulat
|
Bulat
|
Bulat
|
Lonjong
|
Warna hilum
|
Abu-abu
|
Putih
|
Hitam
|
Hitam
|
Hitam
|
Kipas Putih
|
Cikuray
|
Import
|
UNIB-4
|
Tanggamus
|
5. Tabel Keragaman Tanaman
Paku-Pakuan
1
|
2
|
3
|
4
|
|
Warna Daun
|
Hijau Tua
|
Hijau
|
Hijau Kekuningan
|
Hijau Tua
|
Panjang Daun
|
6 cm
|
3 cm
|
7 cm
|
12cm
|
Tulang Daun
|
Menyirip
|
Menyirip
|
Menyirip
|
Menyirip
|
Ujung Daun
|
Meruncing
|
Meruncing
|
Meruncing
|
Meruncing
|
Bentuk Daun
|
Sudip
|
Sudip
|
Bertelinga
|
Bulat Telur
|
Paku 1
|
Paku 2
|
Paku 3
|
Paku 4
|
6. Tabel Keragaman Tanaman
Puring
Puring 1
|
Puring 2
|
Puring 3
|
Puring 4
|
|
Warna Daun
|
Coklat
|
Hijau dan Kuning
|
Hijau, Kuning kemerahan
|
Hijau Kemerahan
|
Tulang Daun
|
Menyirip
|
Menyirip
|
Menyirip
|
26 cm
|
Tinggi Daun
|
21.5 cm
|
20 cm
|
11.5 cm
|
Menyirip
|
Ujung Daun
|
Meruncing
|
Meruncing
|
Membulat
|
Meruncing
|
Bentuk Daun
|
Sudip
|
Panjang
|
Bulat telur terbalik
|
Sudip
|
Puring 1
|
Puring 2
|
Puring 3
|
Puring 4
|
BAB IV
Pembahasan
Dari hasil pengamatan
yang telah dilakukan, maka didapatkan suatu ciri yang berbeda pada suatu
masing-masing jenis tanaman. Pada setiap jenis padi, kita menemukan perbedaan
dan setiap perbedaan itu kami dapatkan baik dari segi ukuran padi, warna padi,
bentuk padi, warna hilum, dan bentuk hilum. Padi gogo memiliki ukuran kecil
yaitu 1 cm, dengan bentuk padi yang lonjong, dan memiliki warna coklat. Pada
padi gogo memiliki warna hilum putih dengan bentuk hilum yang lonjong. Padi
sawah memilki ukuran besar, bentuk padi panjang, dan memiliki warna coklat.
Padi sawah memiliki warna hilum putih dan bentuk hilum lonjong. Padi burung
memiliki bentuk panjang, membulat dan gemuk. Padi burung memiliki warna kuning
pucat dengan ukuran kecil, memiliki warna hilum kuning dan bentuk hilum kecil.
Kemudian yang diamati
selanjutnya adalah biji jagung. Pada jagung varietas local memiliki warna biji kuning
terang, dengan ukuran biji 0.5 cm dan bentuk hilum bulat dan warna hilumnya
putih. Pada jagung pop corn memiliki warna biji kuning pucat dengan ukuran biji
sedang memiliki bentuk hilum lonjong dan warna hilum putih. Pada jagung jenis ketiga
yaitu jagung manis memiliki perbedaan yaitu biji berwarna kuning denga ukuran
sedang yaitu 1 cm. Bentuk hilum bulat gemuk dan memiliki warna kuning pada
hilum.
Pada jenis penamatan
selanjutnya yaitu pada biji sorgum yang terdiri dari jenis yaitu Mandau,
UPCA-S1, dan IC5V 88-8-1-2. Pada sorgum jenis Mandau adalah sorgum yang
memiliki warna coklat muda. Bentuknya bulat dengan ukuran biji yang kecil.
Berbeda dengan jenis sorgum yang diamati selanjutnya yaitu UPCA-S1 yang
memiliki warna biji putih dengan bentuk bulat serta memiliki ukuran yang kecil.
Pada jenis yang terakhir diamati pada biji sorgum yaitu IC5V 88-8-1-2 yang
memiliki biji yang berwarna cream dengan bentuk bulat dan memiliki ukuran kecil
yang sama dengan jenis kedua sorgum sebelumnya.
Selanjutnya, pengamatan
pada biji kedelai dengan lima jenis yaitu kipas putih, cikuray, import, UNIB-4,
dan tanggamus. Pada jenis kipas putih, memiliki warna biji cream dengan biji
berukuran 0.5 cm. Bentuk hilum adalah lonjong dan memiliki warna hilum abu-abu.
Pada kedelai jenis cikuray memiliki warna hitam dengan ukuran yaitu 1 cm. Jenis
ini memiliki bentuk hilum bulat dan memiliki warna putih pada hilumnya. Pada
jenis ketiga yaitu kedelai import dengan warna biji abu-abu dengan ukuran biji
1cm yang tergolong besar. Kedelai import memiliki bentuk hilum bulat dan
berwarna hitam pada hilum. Pada jenis keempat yaitu UNIB-4 yang memiliki cirri
yakni bentuk yang bulatpada biji dengan warna kuning pucat. Ukuran hilum
sebesar 1 cm dan warna hilum adalah hitam. Yang terakhir adalah jenis tanggamus
dengan warna biji cream dengan ukuran 1 cm. Pada kedelai tanggamus memiliki
warna hilum hitam dengan bentuk yang lonjong.
Selanjutnya adalah
tanaman paku-pakuan. Pada jenis paku-pakuan ini hanya disebutkan urutan tanaman
saja sesuai dengan susunan urutan gambar. Pada tanaman paku-pakuan ini
menjelaskan tentang warna daun, panjang daun, tulang daun, ujung daun, dan terakhir
bentuk daun. Pada Paku-pakuan gambar 1 memiliki warna daun hijau tua, memiliki
panjang 6 cm, dengan tulang daun yang menyirip, ujung daun yang meruncing,
serta bentuk daun menyerupai sudip. Pada tanaman paku-pakuan gambar 2 memiliki
warna daun hijau, memiliki panjang 3 cm, tulang daun yang menyirip, dengan
ujung daun yang meruncing, dan bentuk daun menyerupai sudip. Pada paku-pakuan
gambar 3 mempunyai warna daun hijau kekuningan dengan panjang daun 7 cm, tulang
daun yang menyirip, ujung daun yang meruncing, dan bentuk daun bertelinga. Pada
jenis yang terakhir yaitu paku-pakuan gambar 4 mempunyai warna daun hijau tua
dengan panjang daun 12 cm, tulang daun yang menyirip, ujung daun yang meruncing
serta bentuk daun berbentuk bulat telur.
Terakhir mengenai
tanaman puring-puringan yang juga menjelaskan struktur morfologi saja. Pada
gambar 1, puring yang memiliki warna coklat pada daunnya dengan tinggi daun
mencapai 21.5 cm. Memiliki tulang daun menyirip dengan ujung daun meruncing dan
bentuk daun berbentuk sudip. Pada gambar 2 memiliki warna daun hijau dan kuning
degan tinggi daun 20 cm. Tulang daunnya menyirip, ujung daun yang meruncing
dengan bentuk panjang pada daun. Pada gambar 3 adalah puring yang memiliki
warna dan kuning kemerahan, tinggi daun hanya 11.5 cm, tulang daun menyirip dan
ujung daun membulat dan bentuk daun bulat telur terbalik. Puring gambar 4 memiliki
warna daun hijau kemerahan, tinggi daun 26 cm, tulang daun yang menyirip dengan
ujung daun meruncing, serta bentuk daun yang berbentuk sudip.
Pada percobaan yang kami lakukan, kami mendapatkan ciri yang
beda dari satu jenis tanaman atau spesies. Seperti pada biji kedelai, pada
kedelai yang berasal dari lingkungan yang sama yaitu dari lahan gambut,
hasilnya berbeda-beda. Yaitu berbeda pada warna bijinya, bentuk bijinya,
ukuran, dan panjang biji. Disini terlihat jelas bahwa factor lingkungan
berpengaruh pada biji kedelai. Karena walaupun lahannya sama-sama lahan gambut
tetapi, lingkungan disuatu tempat itu berbeda-beda. Bukan hanya pada biji
kedelai saja, tetapi dari semua bahan pratikum yang kami, semuanya memiliki
ciri-ciri tersendiri. Mulai dari warna, ukuran, bentuk, permukaan, dan lain
sebagainya.
Keanekaragaman tersebut memunculkan variasi. Dan sifat
individu ditentukan oleh gen. Factor genotif yang berinteraksi dengan factor
lingkungan memunculkan sifat yang tampak atau fenotif. Karena lingkungan yang
berbeda, sifat yang muncul pada tanaman dapat berbeda meskipun genotifnya sama.
Jadi, gen yang sama menampakkan sifat yang berbeda karena lingkungannya yang
berbeda. Keanekaragaman gen dapat memunculkan varietas. Seperti yang kami amati
pada preparat biji kedelai. Pada biji kedelai terdapat banyak varietas, yaitu,
kipas putih, cikurai,unib 4, kedelai import dan tanggamus. Pada kedelai ini
merupakan kedelai yang memiliki variasi genetik, yang berperan disini adalah
gen, dan begitu juga untuk tanaman jenis yang lainnya.
BAB V
Kesimpulan
Dari
hasil pengamatan yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa
keanekaragaman/variasi pada setiap tanaman yang memiliki bentuk, ukuran, warna,
dan sebagainya merupakan variasi tersendiri bagi semua jenis tanaman. Variasi
ini timbul berdasarkan tolok ukur yang terbagi dua, yaitu variasi yang bersifat
kuantitatif dan variasi yang bersifat kualitatif. Setiap tanaman memiliki gen
yang berbeda sifat karena setiap jenis tanaman ditentukan pada kondisinya, baik
dari keturunannya maupun lingkungan yang ada disekitarnya. Pada factor keturunan
(variasi genetic) akan bersifat kekal dan selalu diwariskan dari satu sel ke
sel lainnya. Namun sebaliknya, factor
lingkungan (variasi non genetic) tidak diturunkan pada keturunan selanjutnya
karena factor lingkungan sifatnya tidak kekal dan selalu mengikuti kondisi
lingkungan itu sendiri dari waktu ke waktu yang selalu berubah-ubah tergantung
pada intensitas cahaya, kelembaban, temperatur, dan lain-lain.
Jawaban Pertanyaan
1.
Apa pentingnya keragaman?
Jawab:
Karena dengan adanya
keragaman/variasi kita dapat membedakan makhluk hidup dari segi bentuk, warna,
ukuran, tempat hidup, tingkah laku, bentuk interaksi, golongan darah.
2. Apa kemungkinan yang menyebabkan
keragaman genetik. Berikan contoh
Jawab:
Karena adanya keragaman gen, maka
sifat-sifat di dalam satu spesies bervariasi atau keanekaragaman gen
dapat memunculkan variasi.
Contohnya : pada manusia.
Seorang anak kembar, keduanya tidak
akan serupa atau sama persis. Pasti saja terdapat perbedaan, misalnya bulu
matanya, bentuk hidunganya, tingginya, dan lain-lain walaupun mereka mempunyai
gen yang sama yang berasal dari kedua orang tuanya.
Contoh lain, tanaman mangga.
Tanaman mangga mempunyai banyak
varietas, bentuk buah yang berbeda, rasa. Tanaman mangga gadung ada yang
rasanya manis dan asam, padahal satu spesies. Akan tetapi, variasi ini tidak
dapat digunakan sebagai pembeda untuk memisahkan mereka dalam spesies yang
berbeda.
3. Bagaimana anda bisa mengetahui bahwa
keragaman adalah karena genetik atau lingkungan?
Jawab:
Karena keanekaragaman gen dapat
memunculkan variasi/keragaman. Sebab gen merupakan faktor pembawa sifat
keturunan yang menentukan sifat makhluk hidup. Kalau lingkungan mempengaruhi
keragaman, walaupun gennya sama tapi bila ditanam dilingkungan yang berbeda
maka akan menimbulkan variasi/ keragaman. Bukan hanya itu saja, lingkungan yang
tidak mendukung juga akan menimbulkan keragaman, karena lingkungan faktor yang
mempengaruhinya yaitu, pH tanah, intensitas cahaya matahari, kesuburan tanah,
dll.
DAFTAR
PUSTAKA
Suryati,
Dotti. 2007. Penuntun Pratikum Genetika Dasar. Bengkulu: Lab. Agronomi
Universitas Bengkulu.
Syamsuri,
Istamar, dkk. 2004. Biologi. Jakarta: Erlangga.
Welsh, James R.. 1991.
Dasar-Dasar Genetika dan Pemuliaan Tanaman. Jakarta: Erlangga
This post was written by: Franklin Manuel
Franklin Manuel is a professional blogger, web designer and front end web developer. Follow him on Twitter
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 Responses to “Laporan Praktikum Genetika Acara 1 Mengenal Tipe Keragaman (Variasi)”
12 Maret 2013 pukul 05.19
alhamdulillah buat nambah bahan yang masih kurang
4 Mei 2017 pukul 05.15
Terima kasih atas artikelnya! Saya jadi bisa mendapatkan dasar teori untuk laporan saya!
Posting Komentar