Jumat, 06 Januari 2012

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Agronomi



Laporan Praktikum Dasar-Dasar Agronomi

“Aplikasi Dosis Pupuk Nitrogen (N) Pada Budidaya Tanaman Jagung”



Disusun Oleh:

Nama                   : Muhammad Ali Alfi
NPM                    : E1J010089
Shift                     : III

Laboratorium Agronomi
Fakultas Pertanian
Universitas Bengkulu
2011
BAB I
Pendahuluan

1.1.Landasan Teori
Jagung (Zea mays L.) termasuk family rumput-rumputan (Poaceae) dan merupakan salah satu jenis tanaman penghasil jenis tanaman penghasil bahan pangan utama bagi sebagian masyarakat dunia. Jagung juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku industri serta pakan ternak yang sangat penting. Produksi jagung sangat ditentukan oleh teknik budidaya tanaman yang diterapkan. Pemupukan adalah salah satu cara untuk meningkatkan ketersediaan unsur hara bagi tanaman agar tanaman tumbuh subur dan berproduksi tinggi.
Nitrogen merupakan salah satu unsur yang mutlak dibutuhkan dalam jumlah besar (macro essensial element), sehingga menjadi salah satu penentu keberhasilan produksi tanaman. Pada pertumbuhan tanaman, unsur N digunakan sebagai penyusun senyawa protein, asam nukleat, khlorofil dan berbagai vitamin. Tanaman yang kekurangan N akan menunjukkan gejala daun berwarna kuning pucat (khlorosis) dan cepat gugur, pertumbuhan terhambat (kerdil) tetapi cepat berbunga dan produksi rendah. Sedangkan kelebihan N menunnjukkan gejala senaliknya tetapi menjadi sukulen sehingga rentan terhadap serangan hama dan penyakit.
Ketersediaan hara N di dalam tanah bagi pertumbuhan tanaman pada umumnya rendah, sehingga tidak seimbang dengan jumlah yang diangkut ketika panen. Untuk mencukupi kebutuhan tersebut perlu dilakukan pemupukan nitrogen dengan dosis, waktu dan cara pemberian yang tepat. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam aplikasi teknik pemupukan agar tujuannya dapat tercapai antara lain : keadaan tanaman, kondisi lingkungan, karakteristik pupuk N dan tujuan budidaya tanaman.
1.2.Sasaran Belajar
Mahasiswa diharapkan mampu menghitung kebutuhan pupuk dan menganalisis akibat perbedaan dosis pupuk yang diaplikasikan terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung

.
1.3.Tujuan Praktikum
Mahasiswa dapat menghitung dosis pupuk N dan mempraktekkan cara pemuukannya pada budidaya tanaman jagung.





























BAB II
Tinjauan Pustaka

            Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain gandum dan padi. Penduduk beberapa daerah di Indonesia  (misalnya) di Madura dan Nusa Tenggara) juga menggunakan jagung sebagai pangan pokok. Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai  pakan ternak (hijauan maupun tongkolnya), diambil minyaknya (dari bulir), dibuat tepung (dari bulir, dikenal dengan istilah tepung jagung atau maizena), dan bahan baku industri (dari tepung bulir dan tepung tongkolnya). 
Klasifikasi Ilmiah:
Kerajaan:
(tidak termasuk)
(tidak termasuk)
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
Z. mays
Nama Binomial:
Zea mays ssp.mays L.

            Jagung merupakan  tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tahap pertumbuhan generatif. Akar jagung tergolong akar serabut dan ketika tanaman sudah cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-buku pada batang bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman. Daun jagung adalah daun sempurna antara pelepah dan daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun ada yang licin dan ada yang berambut. Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah (diklin) dalam satu tanaman (monoecious). (Wikipedia, 2011)

Pemilihan Benih
Benih bermutu merupakan syarat utama untuk mendapatkan panen yang maksimal. Disebut benih bermutu; jenisnya murni, bernas, kering, sehat, bebas penyakit dan campuran biji rumput yang tidak dikehendaki. Kriteria ini biasanya menghasilkan tanaman sehat, kekar, kokoh dan pertumbuhan yang seragam.
Pemilihan Lahan yang Baik
Lahan yang baik adalah lahan yang kering, berpengairan cukup, lahan tadah hujan, lahan gambut yang telah diperbaiki atau lahan basah bekas menanam padi. Agar tumbuh dan berproduksi dengan baik Jagung harus ditanam di lahan terbuka yang terkena sinar matahari penuh selama 8 jam.
Kadar pH
Meskipun idealnya memerlukan pH 6,8 tetapi jagung bisa toleran terhadap lahan tanaman pH 5,5 – 7.0. Apabila ada tanah yang pH nya terlalu rendah bisa dinaikkan dengan menaburkan kapur. Kemudian agar lebih efisien, aplikasinya bisa dilakukan bersama dengan pengolahan lahan. Setelah penaburan, lahan dicangkul dan disiram agar kapur bisa tercampur secara merata. Kebutuhan kapur sangat bergantung pada nilai pH awal lahan. Sebagai patokan, untuk satu hektar lahan yang memiliki pH 5,0 dibutuhkan kapur antara 2 sampai 4 ton. Apabila pH lahan terlalu tinggi atau basa, maka dapat diturunkan dengan menaburkan belerang. Namun hal ini dilakukan jika nilai pH lahan memang sangat tinggi yakni 8,0 atau 9,0
Pengolahan Lahan Pembersihan Gulma
Sebelum jagung ditanam, lahan perlu dibersihkan dari gulma dan tanaman liar. Gulma seperti alang alang, rumput teki, semak dan pohon perdu disiangi sampai ke akar akarnya. Gulma itu dibakar, abunya ditaburkan ke lahan sebagai kompos untuk kesuburan tanah. Gulma jangan dikubur, karena dikawatirkan akan munculnya hama seperti rayap dan semut. Selain itu, alang alang dan rumput teki bisa tumbuh kembali apabila hanya dikubur di dalam tanah. Selain gulma, pohon pohon besar yang tumbuh di sekitar lahan dan berpotensi menghalangi masuknya sinar matahari; untuk jagung melakukan proses fotosintesis, juga perlu ditebang. (Pakarinfo. 2010)



BAB III
Metodelogi

3.1.Bahan dan Alat
            Untuk pelaksanaan kegiatan ini akan diperlukan bahan dan alat sebagai berikut:
Bahan  : Benih jagung, pupuk urea, SP 36, KCl dan pestisida furadan 3G
Alat     : Cangkul. sabit, tugal, meteran, ajir, tali rafia, timbangan.
              Pada taraf ini akan dicoba taraf dosis pemupukan Nitrogen, yaitu
D1 = 45 kg N per hektar (dosis rendah)
D2 = 90 kg N per hektar
D3 = 135 kg N per hektar (dosis tinggi).
Perlakuan disusun secara sistematis dalam rancangan demplot tanpa pengacakan, setiap perlakuan diulang 10 kali.

3.2.Cara Kerja
1.      Bersihkan lahan dari gulma atau sisa-sisa tanaman yang ada. Lakukan pengolahan tanah dengan cara digemburkan dan diratakan.
2.      Buatlah bedengan berukuran 2 m X 2,5 m. Antara bedengan satu dengan yang lain berikan jarak 0,5 m.
3.      Sebagai pembatas antar bedengan buatlah siring/parit berukuran lebar 50 cm dan dalam 30 cm.
4.      Buatlah lubang tanam dengan menugal sedalam 5-7 cm berjarak tanam 50 cm x 25 cm pada setiap petakan.
5.      Masukkan 2 butir benih jagung dan 5-10 butir Furadan 3 G ke dalam setiap lubang tanam, kemudian tutuplah dengan tanah sambil ditekan pelahan-lahan.
6.      Rawatlah tanaman hingga panen:
a.              Penyulaman, yaitu mengganti tanaman yang tidak tumbuh atau pertumbuhannya kurang bagus. Lakukan hal ini pada umur 1 minggu setelah tanam (mst).
b.             Penjarangan, yaitu meninggalkan 1 tanaman yang tumbuh sehat pada setiap lubang tanam dan mencabut atau memotong tanaman yang lain. Penjarangan dilakukan pada umur 3 mst.
c.              Pengairan setiap hari jika tanah kurang tumbuh.
d.             Pemupukan dengan dosis per hektar. Dosis pupuk N sesuai perlakuan (45 kg/ha atau 135 kg/ha), sebnyak 1/3 bagian diaplikasikan saat tanam, 2/3 bagian diberikan saat tanaman berumur 3 minggu setelah tanam (mst). Pupuk P2O2 sebanyak 75 kg/ha, dan K2O 60 kg/ha diberikan pada umur 0 hari setelah tanam. Cara pemberian dibenam sedalam 5 cm pada aluran yang berjarak 7-10 cm dari sebelah kanan dan kiri barisan tanaman.
e.              Lakukan pengendalian gulma secara manual (mekanik) dengan cara mencabuti semua gulma yang tumbuh pada petakan tersebut.
f.              Lakukan pengendalian terhadap Organisme Pengganggu Tanaman. Jika masih memungkinkan, pengendalian hama lakukan secara mekanik dengan cara menangkap dan membunuh setiap hewan yang mengganggu tanaman (kecuali  binatang dilindungi/dipelihara) cukup dihalau (diusir) saja. Jika serangan sudah diatas ambang batas, kendalikan dengan pestisida sesuai kebutuhan. Konsultasikan dengan dosen pembimbing.
7.      Lakukan pemanenan tongkol jagung pada umur 10 mst dengan cara mematahkan dari batangnya.
3.3.Pengamatan
a.       Amati tipe perkecambahan benih jagung pada umur 1 mst.
b.      Amati jumlah tanaman yang tumbuh pada seluruh petakan Anda dan hitunglah daya tumbuhnya.
c.       Ukurlah tinggi tanaman dari pangkal batang/permukaan tanah hingga ujung daun tertinggi dengan cara menguncupkan tajuk tanaman secara vertikal.
d.      Hitunglah jumlah seluruh daun yang berwarna hijau dan telah membuka sempurna pada setiap tanaman sampel.
e.       Lakukan pengamatan luas daun per tanaman (A) dengan cara mengukur panjang (p) dan lebar (l) maksimum dari setiap daun efektif, lalu hitunglah luas daunnya dengan rumus sebagai berikut:
A = Σ (p x l x 0,75)
f.       Timbanglah berat segar batang + kelobot, daun, dan akar per tanaman sampel.
g.      Ukurlah tongkol tanpa kelobot meliputi: berat, panjang, diameter, jumlah barisan biji dan jumlah biji per barisan rata-rata dari setiap tongkol sampel.
Keterangan :
·         Pengamatan terhadap peubah a, b, c, dan d dilakukan seminggu sekali hingga panen.
·         Pengamata terhadap peubah e, f, dan g dilakukan pada saat panen.
3.4.Analisis Data
a.       Buatlah kurva laju pertumbuhan dari nilai rataan untuk membandingkan pengaruh perlakuan jarak tanam pada peubah a, b, c, dan d.
b.      Hitunglah nilai rataan dan simpangan baku dari seluruh peubah pengamatan dan susunlah dalam bentuk tabel yang sistematis.



















BAB IV
Hasil dan Pembahasan

4.1  Hasil Pengamatan
Tabel Pengamatan Tinggi Tanaman
Perlakuan D1 = 45 kg N/ha
Sampel
Minggu Ke-1
Minggu Ke-2
Minggu Ke-3
Minggu Ke-4
Minggu Ke-5
Minggu Ke-6
1
20,1 cm
27,3 cm
36,9 cm
62,2 cm
93,4 cm
120,4 cm
2
22,3 cm
28,4 cm
30,2 cm
50,2 cm
77,2 cm
107,2 cm
3
30,1 cm
41,5 cm
50,4 cm
71,9 cm
95,8 cm
129,4 cm
4
20,1 cm
25,5 cm
36,2 cm
35,8 cm
54,4 cm
78,4 cm
5
15,1 cm
19,3 cm
24,5 cm
30,4 cm
50,2 cm
78,4 cm
6
10,1 cm
15,3 cm
22.4 cm
23,4 cm
36,6 cm
57,1 cm
Perlakuan D2 = 90 kg N/ha
Sampel
Minggu Ke-1
Minggu Ke-2
Minggu Ke-3
Minggu Ke-4
Minggu Ke-5
Minggu Ke-6
1
26,8 cm
37,4 cm
58,7 cm
91,6 cm
105,7 cm
137 cm
2
21,1 cm
35,5 cm
65,7 cm
108,1 cm
158,1 cm
186,6 cm
3
21,5 cm
36,1 cm
72,6 cm
117,1 cm
162,6 cm
193,2 cm
4
25,6 cm
29,9 cm
55,5 cm
88,9 cm
125,3 cm
144,7 cm
5
16,3 cm
32,3 cm
58,7 cm
70,3 cm
85,5 cm
105,5 cm
6
20,8 cm
31,8 cm
54,1 cm
83,8 cm
120,6 cm
140 cm
Perlakuan D3 = 135 kg N/ha
Sampel
Minggu Ke-1
Minggu Ke-2
Minggu Ke-3
Minggu Ke-4
Minggu Ke-5
Minggu Ke-6
1
25 cm
34,5 cm
62 cm
89 cm
109 cm
139,2 cm
2
21,8 cm
32,2 cm
65 cm
95 cm
114,5 cm
146,6 cm
3
25,5 cm
40 cm
60,5 cm
92 cm
112 cm
140,8 cm
4
34,5 cm
49 cm
83 cm
103,8 cm
147 cm
182 cm
5
22,8 cm
28 cm
50,8 cm
74,2 cm
92 cm
121,1 cm
6
31 cm
32 cm
91 cm
118 cm
131 cm
175 cm


Tabel Pengamatan Jumlah Daun
Perlakuan D1 = 45 kg N/ha
Sampel
Minggu Ke-1
Minggu Ke-2
Minggu Ke-3
Minggu Ke-4
Minggu Ke-5
Minggu Ke-6
1
2 daun
3 daun
4 daun
7 daun
8 daun
12 daun
2
3 daun
4 daun
5 daun
6 daun
7 daun
12 daun
3
3 daun
4 daun
6 daun
7 daun
9 daun
12 daun
4
2 daun
3 daun
4 daun
6 daun
6 daun
9 daun
5
2 daun
3 daun
4 daun
5 daun
7 daun
9 daun
6
2 daun
3 daun
4 daun
4 daun
5 daun
9 daun
Perlakuan D2 = 90 kg N/ha
Sampel
Minggu Ke-1
Minggu Ke-2
Minggu Ke-3
Minggu Ke-4
Minggu Ke-5
Minggu Ke-6
1
4 daun
3 daun
7 daun
6 daun
9 daun
8 daun
2
6 daun
3 daun
7 daun
9 daun
10 daun
8 daun
3
4 daun
2 daun
8 daun
9 daun
9 daun
8 daun
4
3 daun
4 daun
8 daun
8 daun
5 daun
6 daun
5
4 daun
4 daun
6 daun
8 daun
6 daun
8 daun
6
4 daun
3 daun
6 daun
8 daun
11 daun
9 daun
Perlakuan D3 = 135 kg N/ha
Sampel
Minggu Ke-1
Minggu Ke-2
Minggu Ke-3
Minggu Ke-4
Minggu Ke-5
Minggu Ke-6
1
5 daun
6 daun
8 daun
10 daun
12 daun
13 daun
2
5 daun
6 daun
9 daun
10 daun
11 daun
13 daun
3
6 daun
7 daun
11 daun
11 daun
12 daun
14 daun
4
6 daun
7 daun
12 daun
12 daun
15 daun
16 daun
5
4 daun
5 daun
7 daun
9 daun
10 daun
12 daun
6
6 daun
9 daun
12 daun
13 daun
14 daun
15 daun

Berat Segar Batang Perlakuan D3 = 135 kg N/ha
Berat Segar Batang Sampel 4                      Berat Segar Batang Sampel 6
            740 gram                                                        630 gram


4.2  Pembahasan
Grafik Perbandingan Tinggi Tanaman

Tabel Rataan dan Simpangan Baku Tinggi Tanaman
Sampel
Perlakuan D1
Perlakuan D2
Perlakuan D3
1
19,63
22,01
26,77
2
26,21
33,83
35,95
3
33,43
60,88
68,71
4
45,65
93,3
95,33
5
67,93
126,3
117,58
6
95,15
151,17
150,78
Rataan
48
81,24
82,52
Simpangan
Baku
28,70
51,45
48






Grafik Perbandingan Jumlah Daun

Tabel Rataan dan Simpangan Baku Jumlah Daun
Sampel
Perlakuan D1
Perlakuan D2
Perlakuan D3
1
2,33
4,17
5,3
2
3,33
3,17
6,67
3
4,5
7
9,83
4
5,83
8
10,83
5
7
8,33
12,33
6
10,5
7,83
13,83
Rataan
5,58
6,41
9,8
Simpangan
Baku
2,93
2,19
3,27

Dari hasil pengamatan hasil lapangan yang telah dilakukan, didapatkan suatu perbandingan perlakuan tanaman jagung yang berbeda-beda pada setiap perlakuan. Dari 20 tanaman jagung yang ditanam, akan diambil 6 sampel yang berada di tengah-tengah atau diantara tanaman jagung yang ditanam. Keenam sampel yang dipilih ini, nantinya akan dijadikan suatu perbandingan pertumbuhan oleh pengaruh pupuk nitrogen (N) antara perlakuan D1 = 45 kg N/ha, D2 = 90 kg N/ha, dan D3 = 135 kg N/ha.
 Pada penanaman jagung dengan perlakuan D1 = 45 kg N/ha didapatkan hasil pertumbuhan dari minggu ke-1 sampai minggu ke-6 dengan rata-rata pertumbuhan yang ditunjukkan setiap minggunya. Pada minggu ke-1 didapatkan jumlah seluruh rata-rata pertumbuhan dari sampel ke-1 sampai sampel ke-6 adalah 19,63 dan rata-rata jumlah daunnya adalah 2,33. Pada minggu ke-2 didapatkan jumlah seluruh rata-rata pertumbuhan dari sampel ke-1 sampai sampel ke-6 adalah 26,21 dan rata-rata jumlah daunnya adalah 3,33. Pada minggu ke-3 didapatkan jumlah seluruh rata-rata pertumbuhan dari sampel ke-1 sampai sampel ke-6 adalah 33,43 dan rata-rata jumlah daunnya adalah 4,5. Pada minggu ke-4 didapatkan jumlah seluruh rata-rata pertumbuhan dari sampel ke-1 sampai sampel ke-6 adalah 45,65 dan rata-rata jumlah daunnya adalah 5,83. Pada minggu ke-5 didapatkan jumlah seluruh rata-rata pertumbuhan dari sampel ke-1 sampai sampel ke-6 adalah 67,93 dan rata-rata jumlah daunnya adalah 7. Pada minggu ke-6 didapatkan jumlah seluruh rata-rata pertumbuhan dari sampel ke-1 sampai sampel ke-6 adalah 95,15 dan rata-rata jumlah daunnya adalah 10,5.
Pada penanaman jagung dengan perlakuan D2 = 90 kg N/ha didapatkan hasil pertumbuhan dari minggu ke-1 sampai minggu ke-6 dengan rata-rata pertumbuhan yang ditunjukkan setiap minggunya. Pada minggu ke-1 didapatkan jumlah seluruh rata-rata pertumbuhan dari sampel ke-1 sampai sampel ke-6 adalah 22,01 dan rata-rata jumlah daunnya adalah 4,17. Pada minggu ke-2 didapatkan jumlah seluruh rata-rata pertumbuhan dari sampel ke-1 sampai sampel ke-6 adalah 33,83 dan rata-rata jumlah daunnya adalah 3,17. Pada minggu ke-3 didapatkan jumlah seluruh rata-rata pertumbuhan dari sampel ke-1 sampai sampel ke-6 adalah 60,88 dan rata-rata jumlah daunnya adalah 7. Pada minggu ke-4 didapatkan jumlah seluruh rata-rata pertumbuhan dari sampel ke-1 sampai sampel ke-6 adalah 93,3 dan rata-rata jumlah daunnya adalah 8. Pada minggu ke-5 didapatkan jumlah seluruh rata-rata pertumbuhan dari sampel ke-1 sampai sampel ke-6 adalah 126,3 dan rata-rata jumlah daunnya adalah 8,33. Pada minggu ke-6 didapatkan jumlah seluruh rata-rata pertumbuhan dari sampel ke-1 sampai sampel ke-6 adalah 151,17 dan rata-rata jumlah daunnya adalah 7,83.
Pada penanaman jagung dengan perlakuan D3 = 135 kg N/ha didapatkan hasil pertumbuhan dari minggu ke-1 sampai minggu ke-6 dengan rata-rata pertumbuhan yang ditunjukkan setiap minggunya. Pada minggu ke-1 didapatkan jumlah seluruh rata-rata pertumbuhan dari sampel ke-1 sampai sampel ke-6 adalah 26,77 dan rata-rata jumlah daunnya adalah 5,3. Pada minggu ke-2 didapatkan jumlah seluruh rata-rata pertumbuhan dari sampel ke-1 sampai sampel ke-6 adalah 35,95 dan rata-rata jumlah daunnya adalah 6,67. Pada minggu ke-3 didapatkan jumlah seluruh rata-rata pertumbuhan dari sampel ke-1 sampai sampel ke-6 adalah 68,71 dan rata-rata jumlah daunnya adalah 9,83. Pada minggu ke-4 didapatkan jumlah seluruh rata-rata pertumbuhan dari sampel ke-1 sampai sampel ke-6 adalah 95,33 dan rata-rata jumlah daunnya adalah 10,83. Pada minggu ke-5 didapatkan jumlah seluruh rata-rata pertumbuhan dari sampel ke-1 sampai sampel ke-6 adalah 117,58 dan rata-rata jumlah daunnya adalah 12,33. Pada minggu ke-6 didapatkan jumlah seluruh rata-rata pertumbuhan dari sampel ke-1 sampai sampel ke-6 adalah 150,78 dan rata-rata jumlah daunnya adalah 13,83.
Setelah didapatkan hasil rata-rata pertumbuhan tinggi tanaman dan jumlah daun, maka selanjutnya hasil rata-rata tadi akan didapatkan suatu rataan dan simpangan baku untuk menunjukkan suatu grafik pertumbuhan yang aktif pada setiap perlakuan tanaman jagung dengan dosis pupuk N yang berbeda-beda. Pada perlakuan D1 = 45 kg N/ha memiliki hasil rataan tinggi tanaman, yaitu 48 dan simpangan baku, yaitu 28,70. Pada perlakuan D2 = 90 kg N/ha memiliki hasil rataan tinggi tanaman, yaitu 81,24 dan simpangan baku, yaitu 51,45. Pada perlakuan D3 = 135 kg N/ha memiliki hasil rataan tinggi tanaman, yaitu 82,52 dan simpangan baku, yaitu 48.
Untuk selanjutnya, yaitu menghitung rataan dan simpangan baku jumlah daun untuk perlakuan D1 = 45 kg N/ha memiliki hasil rataan tinggi tanaman, yaitu 5,58  dan simpangan baku, yaitu 2,93. Pada perlakuan D2 = 90 kg N/ha memiliki hasil rataan tinggi tanaman, yaitu 6,41 dan simpangan baku, yaitu 2,19. Pada perlakuan D3 = 135 kg N/ha memiliki hasil rataan tinggi tanaman, yaitu 9,8 dan simpangan baku, yaitu 3,27.
Sampel untuk mengetahui berat segar batang yaitu diambil dua contoh sampel dari penelitian perlakuan D3 = 135 kg N/ha, yaitu untuk sampel 4 dan sampel 6 yang ditimbang di laboratorium. Sampel 4 memiliki berat segar batang 740 gram dan untuk sampel 6 memiliki berat segar batang 630 gram.
Setelah ditunjukkan dengan grafik, maka pertumbuhan jagung dengan perlakuan D3 = 135 kg N/ha lebih tumbuh subur dibandingkan dengan tanaman jagung yang diberi perlakuan D1 = 45 kg N/ha dan D2 = 90 kg N/ha. Ini terjadi karena perlakuan pupuk N pada perlakuan D3 lebih tinggi dosisnya dibandingkan dengan dosis pupuk N pada D1 dengan dosis rendah dan D2 dengan dosis sedang. Pemberian dosis pupuk N yang tinggi dapat meningkatkan percepatan pertumbuhan tanaman jagung.
Persentase daya tumbuh perlakuan dosis pupuk N sebanyak 135 kg dari penelitian yang saya lakukan adalah :
Jumlah tanaman yang hidup                                       17
                                                X 100%           =                                  X 100% = 85%
Total tanaman yang ditanam                                       20


















BAB V
Kesimpulan

            Hasil praktikum yang telah dilakukan untuk aplikasi dosis pupuk nitrogen (N) pada budidaya tanaman jagung di lapangan, maka dapat disimpulkan bahwa:
a.       Jagung merupakan tanaman pangan yang memiliki sumber karbohidrat bagi manusia dan memiliki banyak kegunaan baik unutk pakan ternak maupun dimanfaatkan sebagai bahan baku industri.
b.      Untuk meningkatkan produksi hasil panen tanaman jagung, maka digunakan aplikasi pemberian pupuk untuk memacu dan mempercepat proses pertumbuhannya.
c.       Pupuk nitrogen (N) adalah sangat baik untuk memacu dan mempercepat pertumbuhan tanaman jagung agar menghasilkan hasil panen yang sangat optimal karena pupul N  berguna bagi tanaman sebagai penyusun senyawa protein, asam nukleat, khlorofil, dan vitamin.
d.      Pada perlakuan menggunakan aplikasi perlakuan dengan 45 kg N/ha, 90 kg N/ha, dan 135 kg N/ha menghasilkan pertumbuhan yang lebih cepat menggunakan aplikasi pupuk sebanyak 135 kg N/ha karena dalam perlakuan ini hanya dosis 135 kg N/ha yang tinggi.
e.       Namun, dengan menggunakan aplikasi dosis pupuk yang tinggi ini menyebabkan tanaman jagung rentan terhadap serangan OPT pada tanaman dan menghasilkan pertumbuhan tanaman jagung yang lebih cepat dibanding perlakuan dosis yang dibawahnya.
f.       Perlakuan dosis pupuk D3 = 135 kg N/ha menunjukkan pertumbuhan yang sangat baik bagi tanaman jagung setiap minggunya, baik diamati dari pengukuran tinggi batang maupun jumlah daun serta menghasilkan berat segar batang yang besar.





Daftar Pustaka


http://id.wikipedia.org/wiki/Jagung diakses tanggal 29 Desember 2011
Tim Pengasuh Praktikum, 2011. Penuntun Praktikum Dasar-Dasar Agronomi. Jurusan Budidaya Pertanian. FP UNIB: Bengkulu.























Pertanyaan :
a.       Sebutkan 5 ciri utama dari morfologi tanaman jagung
b.      Sebutkan 5 syarat tumbuh dari faktor iklim maupun tanahnya
c.       Hitunglah kebutuhan pupuk Urea, SP 18 dan KCl per petak dari dosis pupuk yang telah ditetapkan
d.      Jelaskan hubungan dosis pupuk N dengan pertumbuhan dan hasil tanaman berdasarkan manfaatnya bagi pertumbuhan tanaman
e.       Apa manfaat agronomis dan ekonomis dari penentuan dosis pupuk yang tepat

Jawab

a.       -     Akar jagung tergolong akar serabut
-          Ketika tanaman sudah cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-buku pada batang bagian bawah
-          Daun jagung adalah daun sempurna
-          Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun
-          Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah dalam satu tanaman (monoecious)
b.      Faktor Iklim
-          Memiliki suhu antara 25-27oC
-          Kemiringan tanah < 8%  akan sangat terhindar tanah dari erosi dan baik untuk gerakan air pada permukaan tanah
-          Curah hujan merata dengan dengan batas musim kemarau kurang tegas
-          Sinar matahari sebagai sumber energi untuk membantu proses asimilasi daun
-          Ketinggian tempat (dataran rendah-pegunungan) antara 1000-1800 meter
Faktor Tanah
-          pH tanah 6,8 (toleran terhadap 5,5-7,0)
-          Lahan yang baik adalah lahan yang kering (lahan terbuka yang terkena sinar matahari)
-          Memiliki pengairan yang cukup untuk tanaman
-          Lahan gambut yang telah diperbaiki
-          Pengapuran tanah jika tanah memiliki pH rendah

c.       D1 = 45 kg N/ha (dosis rendah)
D2 = 90 kg N/ha
D3 = 135 kg N/ha (dosis tinggi)
P2O5 = 75 kg/ha
K2O = 60 kg/ha
d.      Unsur hara Nitrogen yang dikandung dalam pupuk Urea sangat besar kegunaannya bagi tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangan, antara lain:
  1. Membuat daun tanaman lebih hijau segar dan banyak mengandung butir hijau daun (chlorophyl) yang mempunyai peranan sangat panting dalam proses fotosintesa
  2. Mempercepat pertumbuhan tanaman (tinggi, jumlah anakan, cabang dan lain-lain)
  3. Menambah kandungan protein tanaman
  4. Sebagai hara esensial penyusun asam amino dan bahan penyusun komponen inti sel.
e.       Manfaat agronomis
-          Dapat mempercepat pertumbuhan tanaman.
-          Dapat menghasilkan hasil panen tanaman jagung yang optimal.
-          Menghasilkan panen jagung yang lebih cepat dari jagung yang tidak diberi pupuk N.

Manfaat ekonomis
-          Dapat mendapatkan hasil panen jagung dengan nilai jual yang tinggi.
-          Mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari hasil penjualan panen.




Laporan Sementara

Nama  : Agung Matsetio
NPM   : E1J010059
Shift    : III

Tabel Tinggi Tanaman pada Perlakuan D3 = 135 kg N/ha
Sampel
Minggu Ke-1
Minggu Ke-2
Minggu Ke-3
Minggu Ke-4
Minggu Ke-5
Minggu Ke-6
1
25 cm
34,5 cm
62 cm
89 cm
109 cm
139,2 cm
2
21,8 cm
32,2 cm
65 cm
95 cm
114,5 cm
146,6 cm
3
25,5 cm
40 cm
60,5 cm
92 cm
112 cm
140,8 cm
4
34,5 cm
49 cm
83 cm
103,8 cm
147 cm
182 cm
5
22,8 cm
28 cm
50,8 cm
74,2 cm
92 cm
121,1 cm
6
31 cm
32 cm
91 cm
118 cm
131 cm
175 cm

Tabel Jumlah Daun pada Perlakuan D3 = 135 kg N/ha
Sampel
Minggu Ke-1
Minggu Ke-2
Minggu Ke-3
Minggu Ke-4
Minggu Ke-5
Minggu Ke-6
1
5 daun
6 daun
8 daun
10 daun
12 daun
13 daun
2
5 daun
6 daun
9 daun
10 daun
11 daun
13 daun
3
6 daun
7 daun
11 daun
11 daun
12 daun
14 daun
4
6 daun
7 daun
12 daun
12 daun
15 daun
16 daun
5
4 daun
5 daun
7 daun
9 daun
10 daun
12 daun
6
6 daun
9 daun
12 daun
13 daun
14 daun
15 daun

Berat Segar Batang Perlakuan D3 = 135 kg N/ha
Berat Segar Batang Sampel 4                      Berat Segar Batang Sampel 6
            740 gram                                                        630 gram




Laporan Sementara

Nama              : Desty Tauri
Shift                : 1
Tabel Tinggi Tanaman Perlakuan D1 = 45 kg N/ha
Sampel
Minggu Ke-1
Minggu Ke-2
Minggu Ke-3
Minggu Ke-4
Minggu Ke-5
Minggu Ke-6
1
20,1 cm
27,3 cm
36,9 cm
62,2 cm
93,4 cm
120,4 cm
2
22,3 cm
28,4 cm
30,2 cm
50,2 cm
77,2 cm
107,2 cm
3
30,1 cm
41,5 cm
50,4 cm
71,9 cm
95,8 cm
129,4 cm
4
20,1 cm
25,5 cm
36,2 cm
35,8 cm
54,4 cm
78,4 cm
5
15,1 cm
19,3 cm
24,5 cm
30,4 cm
50,2 cm
78,4 cm
6
10,1 cm
15,3 cm
22.4 cm
23,4 cm
36,6 cm
57,1 cm

Tabel Jumlah Daun Perlakuan D1 = 45 kg N/ha
Sampel
Minggu Ke-1
Minggu Ke-2
Minggu Ke-3
Minggu Ke-4
Minggu Ke-5
Minggu Ke-6
1
2 daun
3 daun
4 daun
7 daun
8 daun
12 daun
2
3 daun
4 daun
5 daun
6 daun
7 daun
12 daun
3
3 daun
4 daun
6 daun
7 daun
9 daun
12 daun
4
2 daun
3 daun
4 daun
6 daun
6 daun
9 daun
5
2 daun
3 daun
4 daun
5 daun
7 daun
9 daun
6
2 daun
3 daun
4 daun
4 daun
5 daun
9 daun

0 Responses to “Laporan Praktikum Dasar-Dasar Agronomi”

Posting Komentar